Gereja di Timur: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 94:
== Latar belakang ==
{{Box|{{Denominasi Kristen}}|align=right}}
Kemandirian Kepala Gereja di Timur, [[Batrik Gereja di Timur|Batrik di Timur]], dimaklumkan pada tahun 424, 9 tahun sebelum [[Konsili Efesus]] terselenggara pada tahun 431, yakni konsili yang menganatema [[Nestorius]] dan memaklumkan bahwa [[Maria|Maria, ibunda Yesus]], dapat disifatkan sebagai [[Theotokos|Bunda Allah]]. Sebelum itu sudah terselenggara dua [[konsili oikumenis|konsili ekumene]] yang keputusannya berterima umum, yakni [[Konsili Nikea I]] tahun 325 yang juga dihadiri seorang uskup Persia, dan [[Konsili Konstantinopel I]] tahun 381. Gereja di Timur menerima ajaran-ajaran kedua konsili ini, tetapi mengabaikan Konsili Efesus tahun 431 maupun konsili-konsili sesudahnya, karena berpandangan bahwa konsili-konsili tersebut hanya berkaitan dengan kebatrikan-kebatrikan di [[Kekaisaran Romawi]] ([[Takhta Suci|Roma]], [[Patriarkat Oikumenis Konstantinopel|
Dari segi teologi, Gereja di Timur mengadopsi [[diofisitisme|doktrin diofisit]] yang menitikberatkan perbedaan [[persatuan hipostatik|kodrat ilahi dan kodrat insani]] [[Pandangan Kristen tentang Yesus|Yesus]].
Sejak abad ke-6, Gereja di Timur melebarkan sayap ke sampai ke negeri-negeri yang sangat jauh, dengan membentuk paguyuban-paguyuban umat Kristen di [[India (provinsi gerejawi Suryani Timur)|India]] (umat [[Kristen Santo Tomas]]), Asia Tengah (di kalangan [[Kekristenan di kalangan bangsa Mongol|bangsa Mongol]], dan di [[Gereja dari Timur di Tiongkok|Tiongkok]] pada zaman [[dinasti Tang|kulawangsa Tang]] dari abad ke-7 sampai abad ke-9. Pada puncak kegemilangannya, antara abad ke-9 sampai abad ke-14, Gereja di Timur merupakan Gereja terbesar di dunia dari segi luas geografis, dengan [[Keuskupan-keuskupan Gereja di Timur sampai tahun 1318|keuskupan-keuskupan]] yang tersebar dari daerah pusatnya di antara [[Mesopotamia Hulu]] dan [[Laut Tengah]] sampai ke [[Tiongkok]], [[Mongolia]], [[Asia Tengah]], [[Anatolia]], [[Jazirah Arab]], dan [[India]].<!--
Sesudah berhasil mendapatkan mandala From its peak of geographical extent, the church entered a period of rapid decline that began in the 14th century, due largely to outside influences. The Chinese [[Ming dynasty]] overthrew the Mongols (1368) and ejected Christians and other foreign influences from China, and many Mongols in Central Asia converted to [[Islam]]. The Muslim Turco-Mongol leader [[Timur]] (1336–1405) nearly eradicated the remaining Christians in the Middle East. Nestorian Christianity remained largely confined to communities in [[Upper Mesopotamia]] and the [[Saint Thomas Christians|Saint Thomas Syrian Christians]] of the [[Malabar Coast]] in the [[Indian subcontinent]].
In the [[early modern period]], the [[schism of 1552]] led to a series of internal divisions and ultimately to its branching into three separate churches: the [[Chaldean Catholic Church]], in [[full communion]] with the [[Holy See]], and the independent [[Assyrian Church of the East]] and [[Ancient Church of the East]].{{sfn|Wilmshurst|2000}}
|