Chrisye: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 73:
|pos = right
}}
Pada akhir tahun 1976 Chrisye dihampiri oleh [[JockieYockie SoerjoprajogoSuryoprayogo]], seorang pencipta lagu, dan Imran Amir, pemimpin [[Prambors|Radio Prambors]]; mereka meminta agar Chrisye menjadi vokalis untuk [[LCLR|Lomba Cipta Lagu Remaja]] Prambors. Namun, Chrisye menolak. Beberapa hari kemudian [[Sys NS]], yang pada saat itu bekerja di Prambors, mendekati Chrisye waktu penyanyi itu sedang berbincang dengan Guruh dan [[Eros Djarot]]. Sys menekankan bahwa Chrisye diperlukan untuk lagu "[[Lilin-Lilin Kecil]]" karya [[James F. Sundah]]. Setelah dia mendengar lirik lagu tersebut, Chrisye setuju.{{sfn|Endah|2007|pp=118–119}} Lagu ini direkam di studio Irama Mas di [[Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara|Pluit, Jakarta Utara]]{{sfn|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}} dan dimuat dalam [[LCLR 1977|sebuah album]] dengan pemenang lomba lain; awalnya, "Lilin-Lilin Kecil" dimuat di urutan kesembilan, tetapi akhirnya dipindahkan ke urutan pertama supaya lebih laris. Setelah itu, lagu ini menjadi terkenal;{{sfn|Endah|2007|pp=118–119}}{{sfn|Rolling Stone Indonesia 2009, 150 Lagu Indonesia}} album ''LCLR 1977'' menjadi album paling laris tahun itu.{{sfn|Endah|2007|p=124}}
 
Setelah sukses "Lilin-Lilin Kecil", di pertengahan tahun 1977 Pramaqua Records mendekati Chrisye dan menawarkan sebuah album, yaitu ''[[Jurang Pemisah]]''. Bekerja sama dengan JockieYockie, [[Ian Antono]], dan [[Teddy Sujaya]], Chrisye merekam tujuh lagu untuk album tersebut; JockieYockie merekam dua lagu lain.{{sfn|Endah|2007|pp=125–129}} Biarpun Chrisye senang dengan hasilnya dan mempunyai harapan tinggi untuk ''Jurang Pemisah'', Pramaqua memutuskan bahwa itu tidak bisa laris dan tidak hendak mempromosikannya sehingga album Chrisye berikutnya, ''[[Badai Pasti Berlalu (album)|Badai Pasti Berlalu]]'', menjadi besar. Setelah itu, Chrisye berusaha untuk membeli semua stok album ''Jurang Pemisah'' dan menghentikan rilisnya, namun tidak berhasil. Album ini tidak laris di pasaran sebab banyak orang beranggapan kalau ini album lanjutan dari ''Badai Pasti Berlalu''.{{sfn|Kompas 1978, Nama dan Peristiwa: Chrisye}} Walaupun rekaman ini sampai pada stasiun radio di seluruh Indonesia, menurut Chrisye penjualannya "hangat-hangat tahi ayam".{{sfn|Endah|2007|pp=125–129}}{{sfn|Kompas 1978, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}
 
Pada tahun yang sama, Chrisye dan beberapa artis, termasuk Eros dan JockieYockie, merekam musik untuk film ''[[Badai Pasti Berlalu (film 1977)|Badai Pasti Berlalu]]'' dalam waktu dua bulan.{{sfn|Endah|2007|pp=132–136}} Setelah musik film tersebut mendapatkan Piala Citra pada [[Festival Film Indonesia]] 1978, Irama Mas mendekati mereka untuk membuat [[album jalur suara]] untuk biaya tetap.{{sfn|Endah|2007|pp=132–136}} Dengan Chrisye dan [[Berlian Hutauruk]] sebagai vokalis, sebuah album jalur suara direkam di Pluit dalam kurung waktu 21 hari.{{sfn|Endah|2007|pp=132–136}}{{sfn|Ginting|2009|pp=195–199}} [[Badai Pasti Berlalu (album 1977)|Album yang dihasilkan]] dirilis dengan judul yang sama dengan film, dengan gambar bintang film [[Christine Hakim]] di sampul.{{sfn|Ginting|2009|pp=195–199}} Album ini memuat lagu ciptaan Chrisye yang pertama, "Merepih Alam".{{sfn|Rolling Stone Indonesia 2009, 150 Lagu Indonesia}} Hasil penjualan di awal kurang lancar, tetapi setelah singel-singelnya mulai diputar album ''Badai Pasti Berlalu'' menjadi laris.{{sfn|Endah|2007|pp=140–142}}
 
=== Karier solo awal dan film (1978–1982) ===
Suara Chrisye yang [[tenor]] serta kerjanya di ''Badai Pasti Berlalu'' memicu Amin Widjaja dari [[Musica Studios]] untuk memintanya menjadi artis Musica; Amin sebenarnya sudah lama mengamati Chrisye, sejak dirilisnya ''Guruh Gipsy''. Chrisye setuju, asalkan dia diberikan kebebasan artistik; Amin terpaksa menyetujui syarat tersebut.{{sfn|Endah|2007|pp=140–142}} Chrisye langsung mengerjakan album perdananya dengan Musica pada bulan Mei 1978, yaitu ''[[Sabda Alam]]'' (''Nature's Order''). Dia memilih beberapa lagu karya artis lain dan menulis beberapa lain sendiri, termasuk lagu "Sabda Alam".{{sfn|Kompas 1978, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=142–143}} Dia merekam album itu setelah menguncikan diri dalam studio dengan sound engineer dan penata musik; biarpun Amin hendak melihat kemajuan mereka, Chrisye tidak mengizinkannya masuk.{{sfn|Endah|2007|pp=142–143}} Album yang dihasilkan, yang diilhami oleh ''Badai Pasti Berlalu'' dan menggunakan teknik ''double-recording'' yang dipelopori [[The Beatles]], dirilis pada bulan Agustus.{{sfn|Endah|2007|pp=142–143}}{{sfn|Kompas 1979, Nama dan Peristiwa: Chrisye}} Setelah beberapa lama promosi dengan [[TVRI]] dan stasiun radio, album ini laris; akhirnya lebih dari 400,000 keping terjual.{{sfn|Endah|2007|pp=146–147}}{{sfn|Kompas 1996, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}
 
Tahun berikutnya, Chrisye merekam ''[[Percik Pesona]]'' bersama JockieYockie. Album ini, yang dibuat setelah kematian Amin, termasuk beberapa lagu yang ditulis oleh sahabat Chrisye, Junaidi Salat, serta JockieYockie dan Guruh. Judul album ini dipilih bersama. Album ini dirilis pada bulan Agustus 1979, gagal dalam mata kritikus dan pasar.{{sfn|Kompas 1979, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=147–148}} Chrisye, setelah diskusi dengan beberapa artis, beranggapan bahwa gagalnya album ini disebabkan miripnya dengan ''Badai Pasti Berlalu''. Akibatnya, setelah beberapa waktu berkontemplasi, dia mulai mencari jenis musik baru.{{sfn|Endah|2007|pp=147–148}} Pada tahun yang sama, dia menjadi anggota juri LCLR Prambors, yang diadakan pada tanggal 5 Mei.{{sfn|Kompas 1979, Finalis LCLR Prambors}}
 
Setelah memutuskan bahwa lagu pop yang romantis, dengan pengaruh ''[[easy listening]]'', yang paling cocok untuk dirinya, Chrisye mulai merintis album berikutnya, ''Puspa Indah''. Semua lagu kecuali satu ditulis oleh Guruh Sukarnoputra; album ini juga memuat lagu berbahasa Inggris "To My Friends on Legian Beach". Dua lagu dari album ini, "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta", digunakan dalam film tahun 1979 ''[[Gita Cinta dari SMA]]'', beserta sekuelnya ''[[Puspa Indah Taman Hati]]''. Dalam film ''Puspa Indah Taman Hati'', Chrisye mendapatkan kameo sebagai penyanyi. Dengan popularitas film tersebut, album ''Puspa Indah'' pun menjadi laris; lagu "Galih dan Ratna" dan "Gita Cinta", yang dijadikan singel, juga diterima dengan hangat.{{sfn|Endah|2007|pp=150–151}}
 
Pada tahun 1981 Chrisye mendapatkan peran dalam [[film Indonesia]] ''[[Seindah Rembulan]]''.{{sfn|Antara 2007, Chrisye Meninggal Dunia}} Biarun awalnya enggan, dia dibujuk Sys NS sehingga akhirnya setuju. Namun, di kemudian hari dia menyesalkan keputusan ini karena beranggapan bahwa produksinya kurang profesional dan sering bertantangan dengan sutradara Syamsul Fuad. Pada tahun yang sama dia menghasilkan ''[[Pantulan Cinta]]'', sebuah kolaborasi dengan JockieYockie. Setelah album ini gagal di pasaran, Chrisye memutuskan untuk mengambil cuti panjang.{{sfn|Endah|2007|pp=212–215}}
 
=== Pernikahan dan gaya baru (1982–1993) ===
Biarpun disuka para ''[[groupie]]'', Chrisye sampai awal tahun 1980-an jarang berpacaran.{{sfn|Endah|2007|p=215}} Akan tetapi pada awal tahun 1981, dia mulai mendekati sekretaris Guruh Soekarnoputra, yaitu Gusti Firoza Damayanti Noor (Yanti).{{sfn|Endah|2007|pp=220–221}}{{sfn|Kompas 1982, Nama dan Peristiwa: Chrisye}} Yanti, yang mempunyai keturunan [[Suku Dayak|Dayak]] dan [[Orang Minang|Minang]], juga seorang penyanyi dan berasal dari keluarga musisi; dia sering membahas musik dengan Chrisye saat Chrisye menunggu Guruh, dan mereka juga bertemu saat Chrisye mengunjungi kakaknya, Raidy, yang merupakan salah satu temannya.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=216–217}} Saat Yanti pindah ke [[Bali]] untuk bekerja di hotel bintang lima selama beberapa minggu, Chrisye mengikutinya dan menyatakan bahwa dia siap menikahinya ketika Yanti kembali ke [[Jakarta]]; biarpun itu bukan lamaran resmi, Yanti menerima.{{sfn|Endah|2007|pp=220–221}} Pada tahun 1982 Chrisye masuk [[Islam]], sebab Islam tidak mengizinkan pernikahan antara wanita Muslim dengan pria non-Muslim; Pada tanggal 12 Desember 1982 Chrisye dan Yanti menikah di suatu acara bergaya adat Padang.{{sfn|Endah|2007|p=224}}
 
Terdorong oleh keadaan finansialnya yang kurang baik, awal tahun 1983 Chrisye mulai menggarap album baru bersama Eros dan JockieYockie.{{sfn|Kompas 1982, Nama dan Peristiwa: Chrisye}}{{sfn|Endah|2007|pp=226–228}} Aciu Widjaja, yang menjadi pemimpin Musica yang baru, mengusulkan bahwa mereka memerlukan gaya musik yang baru; dengan demikian,Chrisye, Djarot, dan JockieYockie mencampurkan ''[[art rock]]'' dengan pop romantis, serta menarik ilham dari [[The Police]]. Album yang dihasilkan, ''[[Resesi (album)|Resesi]]'', dirilis pada tahun 1983. Album ini laris di pasar, dengan 350.000 keping terjual dan akhirnya disertifikasi perak; singelnya sendiri, "Lenny", "Hening", dan "Malam Pertama", banyak diputar di radio.{{sfn|Endah|2007|pp=226–228}}
 
Setelah ''Resesi'', Chrisye bekerja sama dengan Eros dan JockieYockie pada album ''[[Metropolitan (album)|Metropolitan]]'' tahun 1983. Album tersebut, yang dipengaruhi aliran ''[[new wave]]'' dan banyak membahas isu yang dihadapi para pemuda dan pemudi, diterima dengan baik oleh pasar sehingga diberi sertifikasi perak; singel "Selamat Jalan Kekasih" menjadi paling dominen. Pada tahun yang sama, Chrisye dan Yanti mendapatkan anak pertama mereka, Rizkia Nurannisa. Pada tahun berikutnya, Chrisye, Eros, dan JockieYockie bekerja sama lagi pada album ''[[Nona]]'', yang memuat berbagai [[kritik sosial]]; album tersebut menghasilkan empat singel dan disertifikasi platinum. Biarpun ''Nona'' diterima baik oleh pasar, Chrisye mengambil keputusan untuk mencari suara baru dan memutuskan hubungan kerja dengan Eros dan JockieYockie di pertengahan tahun 1984.{{sfn|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}}{{sfn|Endah|2007|pp=228–230}}
 
Tak lama kemudian, Chrisye mendekati [[Addie MS]], seorang musisi muda, dan minta bantuannya untuk album berikutnya. Addie, biarpun merasa bahwa dia kurang bergengsi dibanding Eros dan JockieYockie, setuju; Addie lalu menyarankan agar mereka menggunakan melodi yang mirip dengan "Lilin-Lilin Kecil" dan ''Badai Pasti Berlalu''. Album yang dihasilkan, ''[[Sendiri (album)|Sendiri]]'', memuat lagu yang ditulis oleh Guruh dan Junaidi Salat serta alat musik seperti [[harpa]], [[obo]], ''[[:en:cor anglais|English horn]]'', dan beberapa alat musik dawai. Album ini, yang melahirkan tiga singel,{{sfn|Endah|2007|pp=234–235}} laris dan mendapatkan penghargaan [[BASF Award]] untuk Chrisye.{{sfn|Endah|2007|p=236}}
 
Pada akhir tahun 1984 Chrisye mendekati pencipta lagu muda lain, Adjie Soetama, yang dia mengajak bekerja sama untuk menyiapkan album berikutnya. Sebab ''beat'' ringan dan melodi ceria sedang populer, mereka menggunakan gaya yang ringan. Perekaman album baru ini, ''[[Aku Cinta Dia]]'', mulai pada tahun 1985; selain Adjie, ada sumbangan lagu dari Guruh dan Dadang S. Manaf.{{sfn|Endah|2007|pp=239–240}} Lagu "Aku Cinta Dia" dipilih sebagai judul album setelah Aciu mendengar mereka bermain bersama dan memutuskan bahwa lagu itu layak dijagokan.{{sfn|Endah|2007|pp=241–244}} Oleh karena album ini memerlukan emosi yang lebih banyak, Chrisye – yang terkenal kaku – kesulitan dengan proses promosi, biarpun istrinya menyiapkan kostum warna-warni dan Alex Hasyim menjadi [[koreografi|koreografer]].{{sfn|Endah|2007|p=246}} Setelah dirilis, ''Aku Cinta Dia'' terjualan ratusan ribu keping pada minggu pertama dan akhirnya diberi sertifikasi emas. Pada tahun yang sama, Chrisye dan Adjie menghasilkan ''[[Hip Hip Hura]]'', and suatu kolaborasi lain, ''[[Nona Lisa]]'', dirilis pada tahun 1986; kedua album tersebut mempunyai ''beat'' dan irama yang mirip ''Aku Cinta Dia'' dan terjual laris, biarpun tidak selari kolaborasi pertama.{{sfn|Endah|2007|p=247}} Pada 2 Maret 1986 Chrisye dan Yanti mempunyai anak perempuan, Risty Nurraisa.{{sfn|Endah|2007|p=251}}
Baris 132:
 
== Gaya ==
Menurut JockieYockie, salah satu alasan mengapa Chrisye terpilih untuk merekam "Lilin-Lilin Kecil" ialah karena suaranya yang khas, dengan ''[[warnanada|timbre]]'' yang lembut, yang cocok dengan keyboard yang digunakan di lagu tersebut; namun, JockieYockie merasa bahwa suara Chrisye kehilangan dinamikanya apabila dicampur dengan musik yang lembut, sehingga dia memasukkan nada rock ke album ''Jurang Pemisah''.{{sfn|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}} Erwin Gutawa membandingkan suara Chrisye dengan sehelai kertas kosong, yang dapat diterapkan untuk apa saja.{{sfn|Sartono 2007, Chrisye: Dari Lilin Kecil}}
 
Seorang penulis untuk majalah ''[[Gatra]]'' menyebut gaya manggung Chrisye "kaku", dengan gerakan yang sangat sedikit.{{sfn|Gatra 2005, Nge-Rap Gaya Chrisye}} Chrisye memilih kostumnya sendiri dan terkadang-kadang mencoba desain dan warna baru. Dalam musik video dia lebih suka menggunakan satu jenis baju saja; dia sampai menyatakan kepada ''[[Kompas (surat kabar)|Kompas]]'' bahwa dia hanya hendak ganti baju kalau jatuh ke selokan.{{sfn|Hariyadi, Redana, and Mulyadi 1998, Lebih Jauh dengan Chrisye}}
Baris 230:
* 1983 – ''42nd Street'' – album studio Keenan Nasution. Mengisi bass dan sebagai pencipta lagu ''Mengusir Sedih'' bersama Harry Sabar
* 1984 – ''Cinta Indonesia: Pergelaran Karya Cipta Guruh Soekarnoputra Volume 3'' – album kompilasi hasil karya cipta Guruh Soekarnoputra. Mengisi vokal pada lagu ''Seni''
* 1984 – ''[[Emansipasi (album)|Emansipasi]]'' – album studio [[Andi Meriem Matalatta]]. Sebagai pencipta lagu ''Dilema'' bersama [[Eros Djarot]] dan [[JockieYockie SoerjoprajogoSuryoprayogo]]
* 1985 – ''Dulu Lain Sekarang Lain'' – album studio Keenan Nasution. Sebagai pencipta lagu ''Petualang Remaja'' bersama Harry Sabar
* 1986 – ''[[Cinta (album Vina Panduwinata)|Cinta]]'' – album studio [[Vina Panduwinata]]. Sebagai pencipta lagu pada lagu ''Cinta'' bersama Adjie Soetama . Lagu ini direkam ulang oleh Chrisye untuk album mini ''Cintamu Telah Berlalu''