Indonesia AirAsia Penerbangan 8501: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Templat dengan kontrol karakter Unicode)
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 139:
{{flag|India}} telah menyiagakan tiga kapal dan pesawat pengintai maritim untuk membantu operasi pencarian. Angkatan Laut India mengatakan bahwa India telah mengerahkan satu kapal di Teluk Benggala dan dua lagi di Laut Andaman yang disiapkan untuk memberikan bantuan. Kemudian India juga telah menyiapkan sebuah pesawat Boeing P-8I yang disiagakan untuk melakukan pencarian pesawat.<ref>{{Cite web|url = http://timesofindia.indiatimes.com/india/Missing-AirAsia-Flight-QZ8501-India-puts-3-ships-plane-on-standby/articleshow/45667359.cms|title=Missing AirAsia Flight QZ8501: India puts 3 ships, plane on standby|publisher = The Times of India|accessdate=28 December 2014}}</ref>
 
Pada tanggal [[29 Desember]] [[2014]], Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo mengatakan bahwa pemerintah Indonesia yakin bahwa pesawat AirAsia jatuh di dasar laut, berdasarkan data radar dari kontak terakhir pesawat.<ref>{{cite web|url=http://edition.cnn.com/2014/12/27/world/asia/airasia-missing-plane/index.html?hpt=hp_t1|title=Official: Missing AirAsia jet likely at bottom of sea - CNN.com|author=Jethro Mullen, Susanna Capelouto and Catherine E. Shoichet, CNN|date=28 December 2014|work=CNN|accessdate=29 December 2014}}</ref><ref>{{cite web |url=http://www.economylead.com/industry/aviation/airasia-missing-plane-may-be-at-the-bottom-of-the-sea-44979 |publisher=EconomyLead|title=AirAsia missing plane may be at the bottom of the sea}}</ref>.
 
Pada [[30 Desember]] [[2014]], Badan SAR Nasional (Basarnas) mengkonfirmasi telah menemukan serpihan pesawat AirAsia QZ8501 dan jenazah penumpang. Salah satu jenazah yang ditemukan dalam posisi telungkup mengenakan baju putih celana hitam, sementara 3-4 jenazah berjejeran dan terlihat sedang bergandengan.<ref>http://news.detik.com/read/2014/12/30/162831/2790270/10/2/8-mayat-terpantau-dari-hercules-4-di-antaranya-bergandengan-tangan</ref> Temuan ini berpusat di [[Laut Jawa]], dekat dengan [[Selat Karimata]].<ref>[http://news.detik.com/read/2014/12/30/152607/2790193/10/ini-kronologi-penemuan-airasia-qz8501 Artikel:"Ini Kronologi Penemuan AirAsia QZ8501" di detik.com]</ref>. Kepala Badan SAR Nasional Bambang Soelistyo mengatakan, tim SAR dengan pesawat [[C295]] TNI AU dan [[Hercules C-130]] menemukan sejumlah serpihan di Selat Karimata yang dekat dengan Laut Jawa. Serpihan-serpihan itu antara lain ditemukan di titik koordinat 03°46'50" LS, 110°29'27" BT dan 08°50'43" LS, 110°29'21,8" BT. Salah satu serpihan yang ditemukan adalah lempengan logam dan pintu darurat keluar (''emegency exit door''), serpihan tersebut sudah dievakuasi ke [[KRI Bung Tomo]].<ref>[http://news.detik.com/read/2014/12/30/145529/2790158/10/basarnas-pastikan-lokasi-jatuhnya-airasia-qz-8501 Artikel:"Basarnas Pastikan Lokasi Jatuhnya AirAsia QZ 8501" di detik.com]</ref>.
 
Dalam tahap pencarian lanjutan tangal [[2 Januari]] [[2015]], tiga jenazah yang ditemukan berhasil diidentifikasi oleh Tim Disaster and Victim Identification (DVI) Jawa Timur dan dikonfirmasi langsung oleh Kepala Tim, Komisaris Besar Budiyono.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/01/02/15040681/Tiga.Jenazah.Diketahui.Identitasnya.Sebagai.Grayson.Herbert.Khairunisa.dan.Kevin.Alexander Artikel: 'Tiga Jenazah Diketahui Identitasnya Sebagai Grayson Herbert, Khairunisa, dan Kevin Alexander']. Diakses tanggal 2 Januari 2015</ref>. Ketiga jenazah teridentifikasi bernama lengkap Grayson Herbert Linaksita, Khairunisa Haidar Fauzi, dan Kevin Alexander Soetjipto. Sebelumnya, pada tanggal [[1 Januari]] [[2015]], juga sudah dikonfirmasi satu jenazah korban yang bernama Hayati Lutfiah Hamid.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/01/01/15443021/Hayati.Lutfiah.Hamid.Penumpang.AirAsia.QZ8501.Pertama.yang.Teridentifkasi.DVI Artikel: Hayati Lutfiah Hamid Penumpang AirAsia QZ8501 Pertama yang Teridentifkasi DVI]. Diakses tanggal 2 Januari 2015</ref>.
 
Sehari berikutnya, tanggal [[3 Januari]] [[2015]], dua jenazah berhasil diidentifikasi atas nama The Meiji Thejakusuma dan Hendra Gunawan Syawal.<ref>[http://news.viva.co.id/news/read/574440-dua-jenazah-penumpang-airasia-teridentifikasi--ini-datanya]. Diakses tanggal 4 Januari 2015</ref>. Lalu, tanggal [[4 Januari]] [[2015]], tiga jenazah berhasil diidentifikasi atas nama Wismoyo Ari Prambudi, Jie Stevie Gunawan, dan Juanita Limantara.<ref>[http://www.tempo.co/read/news/2015/01/04/058632754/Tiga-Jenazah-Air-Asia-Kembali-Teridentifikasi]. Diakses tanggal 4 Januari 2015</ref>.
 
Pada [[7 Januari]] [[2015]], atau 11 hari setelah kecelakaan, bagian ekor pesawat AirAsia QZ8501 ditemukan oleh tim penyelam dari Kapal MGS GeoSurvey.<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/07/161718/2796647/10/ekor-airasia-qz8501-ditemukan-basarnas-fokus-angkat-black-box?n992204fksberita Artikel:"Ekor AirAsia QZ8501 Ditemukan, Basarnas Fokus Angkat Black Box" di detik.com]</ref>. Ekor pesawat tersebut berada pada kedalaman kurang lebih 35 meter di titik koordinat 03.36.31 lintang selatan dan 109.41.66 bujur timur.<ref>[http://nasional.kompas.com/read/2015/01/07/20265931/Kisah.di.Balik.17.Menit.Penemuan.Ekor.QZ8501.dan.Tabung.yang.Kehabisan.Oksigen Artikel:"Kisah di Balik 17 Menit Penemuan Ekor QZ8501 dan Tabung yang Kehabisan Oksigen" di Kompas.com]</ref>. Selanjutnya pada [[10 Januari]] [[2015]], Ekor pesawat tersebut dapat diangkat, tetapi ekor tempat ''black box'' kosong dan dipastikan, black box lepas dari tempatnya.<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/15/121226/2804099/10/1-menit-yang-mengagetkan-penyelam-dalam-penemuan-black-box-airasia?991104topnews Artikel:"1 Menit yang Mengagetkan Penyelam dalam Penemuan Black Box AirAsia" di detik.com]</ref>. Pencarian dilanjutkan untuk menemukan ''Flight Data Recorder (FDR)'' dan ''Cockpit Voice Recorder (CVR)''. Berdasarkan sinyal ping yang diterima [[KN Jadayat]], posisi black box diketahui di koordinat 03˚ 37' 21" S dan 109˚ 42' 42". Penyelaman pertama oleh TNI-AL, Serda Rajab Suwarno yang membawa pinger detector bersama Kapten Saiful, Pelda Bambang,<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/14/102212/2802779/10/ini-3-prajurit-penyelam-tni-al-yang-berhasil-evakuasi-cvr-qz8501?n992204fksberita Artikel:"Ini 3 Prajurit Penyelam TNI AL yang Berhasil Evakuasi CVR QZ8501" di detik.com]</ref>, dan KLK navigasi Edi Susanto dilakukan pada [[12 Januari]] [[2015]]. Tepat pada pukul 07.12 WIB, mereka berhasil mengangkat ''FDR'' ke permukaan dari kedalaman sekitar 35 meter. Esoknya pada [[13 Januari]] [[2015]], dilakukan penyelaman kedua, Serda Rajab kembali menyelam bersama Letnan Aang dan Sertu Widodo. Akhirnya ''CVR'' ditemukan di antara tumpukan pasir dan lumpur sekitar 20 meter dari penemuan FDR. Pada pukul 07.13 WIB, ''CVR'' berhasil diangkat.<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/13/173145/2802242/10/kronologi-penemuan-dan-pengangkatan-cvr-airasia-dari-dasar-laut?n992204fksberita Artikel:"Kronologi Penemuan dan Pengangkatan CVR AirAsia dari Dasar Laut" di detik.com]</ref>.
 
Pada [[14 Januari]] [[2015]], badan pesawat berhasil ditemukan oleh ''ROV (Robotic Operated Vihacle)'' dari RSS MV SWIFT Rescue kapal [[Singapura]] yang ikut dalam pencarian. Foto-foto dari ROV segera dipublikasikan oleh [[Menteri Pertahanan Singapura]], [[Ng Eng Hen]] di akun [[facebook]]nya<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/15/075938/2803782/10/basarnas-tak-masalah-singapura-curi-start-rilis-penemuan-main-body-airasia?n992204fksberita Artikel:"Basarnas Tak Masalah Singapura Curi Start Rilis Penemuan Main Body AirAsia" di detik.com]</ref>
Badan pesawat tersebut ditemukan sekitar 3000 meter dari lokasi ekor. Setelah mendapatkan lokasinya, [[KRI Banda Aceh]] segera bergerak menuju perairan Karimata. Sebelumnya mereka menambah tim penyelam hingga 83 orang penyelam, untuk mempercepat proses pencarian dan pengangkatan.<ref>[http://news.detik.com/read/2015/01/15/110246/2803987/10/menuju-titik-main-body-qz8501-kri-banda-aceh-tambah-peralatan-selam?n992204fksberita Artikel:"Menuju Titik Main Body QZ8501, KRI Banda Aceh Tambah Peralatan Selam " di detik.com]</ref>.
 
Pada 27 Februari, tim penyelamat berhasil menemukan potongan besar badan pesawat berserta sayap dari A320. Tim penyelamat mencoba mengangkat potongan badan pesawat dari dasar laut menggunakan balon. Namun, usaha pertama gagal karena sebagian balon mengempis. Pada Maret 2015, seluruh potongan badan pesawat berhasil diangkat dari dasar laut. Di antara puing-puing tersebut, tim penyelamat menemukan potongan tulang jenazah para korban serta ponsel dan barang-barang pribadi milik mereka.