Hamengkubuwana II: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Artikel dengan kesalahan <nowiki>"<br/>"</nowiki>)
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 53:
 
== Riwayat Masa Muda ==
Nama aslinya adalah '''Gusti''' '''Raden Mas Sundara''', putra kelima Sultan [[Hamengkubuwana I]] dari permaisuri '''Gusti Kangjeng Ratu Hageng/GKR Kadipaten'''.<ref name="bio"/>. Beliau dilahirkan tanggal [[7 Maret]] [[1750]] ketika ayahnya [[Pangeran Mangkubumi]] melakukan pemberontakan terhadap [[Mataram]] dan [[VOC]]. Ketika kedaulatan [[Hamengkubuwana I]] mendapat pengakuan dalam [[perjanjian Giyanti]] tahun [[1755]], Mas Sundara juga ikut diakui sebagai [[Adipati Anom|adipati anom]].
 
Pada tahun [[1774]] (atau [[tahun Jawa]] [[1700]]), terjadi kegelisahan di kalangan [[Kesultanan Yogyakarta]] dan [[Kasunanan Surakarta]] akibat [[mitos akhir abad]], bahwa akan ada sebuah kerajaan yang runtuh. Dalam kesempatan itu, Mas Sundara menulis kitab ''Suryaraja'' yang berisi ramalan bahwa [[mitos akhir abad]] akan gugur karena [[Surakarta]] dan [[Yogyakarta]] akan bersatu di bawah pemerintahannya. Naskah tersebut sampai saat ini dikeramatkan sebagai salah satu pusaka [[Keraton Yogyakarta]], dengan nama ''Kangjeng Kyai Suryaraja''.