Hari raya wajib: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Tag: Dikembalikan Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 68:
{{quote|
Adalah otoritas yang berwenang untuk menetapkan hukum tertentu dari suatu Gereja ''[[sui iuris]]'' untuk mengangkat, memindahkan, atau meniadakan hari-hari raya dan hari-hari [[penitensi]] untuk Gereja ''sui iuris'' tersebut, setelah meminta pandangan Gereja ''sui iuris'' lainnya dan mematuhi kanon 40 §1.''<ref>{{en}} [http://www.intratext.com/IXT/ENG1199/_POG.HTM canon 880 §2](translation corrected to correspond to the [http://www.intratext.com/IXT/LAT0758/_P2B.HTM original Latin]). Canon 40 §1, referred to here, says: "Hierarchs who preside over ''sui iuris'' Churches and other hierarchs are to attend very zealously to the faithful protection and exact observance of their own rite; they are not to admit changes in it except by reason of its organic progress, keeping in mind, however, mutual goodwill and the unity of Christians."</ref>
}}
 
Hari raya wajib yang umum, terlepas dari hari Minggu, bagi semua Gereja Timur yaitu:
Baris 78 ⟶ 79:
Hukum tertentu dari suatu Gereja ''sui iuris'' dapat meniadakan beberapa hari raya wajib atau memindahkannya ke suatu hari Minggu, jika disetujui oleh [[Takhta Suci|Takhta Apostolik]].<ref>{{en}} [http://www.intratext.com/IXT/ENG1199/_POG.HTM canon 880 §3]</ref>
 
Umat Kristen terikat oleh kewajiban untuk berpartisipasi pada hari Minggu dan hari raya dalam [[Liturgi Ilahi]] atau, menurut keputusan ataupun kebiasaan resmi dari Gereja ''sui iuris'' mereka masing-masing, dalam perayaan pujian ilahi."<ref>{{en}} [http://www.intratext.com/IXT/ENG1199/_POH.HTM canon 881 §1]</ref>}}
 
== Referensi ==