Cambridge Analytica: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>" - Kesalahan pranala pipa)
k -iw
Baris 23:
Pada Maret 2018, sejumlah [[media]] memberitakan kabar tentang praktik [[bisnis]] Cambridge Analytica. Surat kabar Amerika [[The New York Times]] dan surat kabar Inggris [[The Observer]] merupakan pihak pertama yang membuka aib Cambridge Analytica.<ref>{{Cite web|url=https://tirto.id/heboh-kasus-pencurian-data-cambridge-analytica-cGuw|title=Heboh Kasus Pencurian Data Cambridge Analytica|last=Faisal|first=M.|website=tirto.id|language=id|access-date=2019-12-19}}</ref> Keduanya melaporkan bahwa perusahaan telah memperoleh dan menggunakan data pribadi pengguna Facebook dari seorang [[peneliti]] eksternal yang mengatakan kepada [[Facebook]] bahwa ia mengumpulkannya untuk tujuan [[akademi]]k.<ref name=":1">{{Cite news|title=How Trump Consultants Exploited the Facebook Data of Millions|url=https://www.nytimes.com/2018/03/17/us/politics/cambridge-analytica-trump-campaign.html|newspaper=The New York Times|date=2018-03-17|access-date=2019-12-19|issn=0362-4331|language=en-US|first=Matthew|last=Rosenberg|first2=Nicholas|last2=Confessore|first3=Carole|last3=Cadwalladr}}</ref> Lebih dari 50 juta data pengguna Facebook dikumpulkan tanpa izin pengguna dan itu menjadikannya sebagai kebocoran data terbesar sepanjang [[sejarah]] jejaring [[media sosial]].<ref name=":1" />
 
Tidak lama setelah itu tepatnya pada 19 Maret 2018, Channel 4 News menyiarkan sebuah [[video]] investigasi yang memperlihatkan bagaimana Alexander Nix sesumbar mengatakan perusahaannya telah melakukan serangkaian "trik kotor" untuk memengaruhi [[Pemilihan umum|pemilu]] di seluruh [[dunia]].<ref>{{Cite web|url=https://www.channel4.com/news/cambridge-analytica-revealed-trumps-election-consultants-filmed-saying-they-use-bribes-and-sex-workers-to-entrap-politicians-investigation|title=Revealed: Trump’s election consultants filmed saying they use bribes and sex workers to entrap politicians|website=Channel 4 News|language=en-GB|access-date=2019-12-19}}</ref> Dalam video itu, Nix mengungkap pihaknya menggunakan "jebakan madu" ([[:en:Honey trapping|honeytrap]]), operasi penyuapan, hingga mengirim pelacur guna mencari informasi yang bisa digunakan untuk mendiskreditkan atau melemahkan lawan politik.<ref name=":2">{{Cite web|url=https://www.theweek.co.uk/92390/cambridge-analytica-ceo-admits-to-dirty-tricks|title=Cambridge Analytica CEO ‘admits to dirty tricks’|website=The Week UK|language=en|access-date=2019-12-19}}</ref> Nix juga mengakui perusahaannya menjalankan kampanye digital Donald Trump.<ref name=":2" /> Menanggapi laporan media, Information Commissioner's Office (ICO) Inggris meminta surat perintah pada pengadilan untuk menggeledah kantor CA di [[London]].  Pada tanggal 23 Maret 2018, Pengadilan Tinggi Inggris memberikan ICO surat perintah tersebut.<ref>{{Cite web|url=http://tech.trendolizer.com/2018/03/uk-high-court-grants-cambridge-analytica-search-warrant-to-ico.html|title=UK High Court grants Cambridge Analytica search warrant to ICO|website=tech.trendolizer.com|language=en-US|access-date=2019-12-19}}</ref> Sementara itu, Facebook memblokir Cambridge Analytica dari layanan beriklan di platformnya, mengatakan bahwa mereka telah ditipu.<ref name=":3">{{Cite web|url=https://www.cnnindonesia.com/teknologi/20180322194919-185-285163/kronologi-pembobolan-facebook-oleh-cambridge-analytica|title=Kronologi Pembobolan Facebook oleh Cambridge Analytica|last=Ayuwuragil|first=Kustin|website=teknologi|language=en|access-date=2019-12-19}}</ref>
 
Pada Rabu, 4 April 2018, [[Facebook]] memberikan keterangan resmi pertama tentang kebocoran data oleh Cambridge Analytica setelah sebelumnya [[Mark Zuckerberg]] angkat bicara melalui tulisan di status Facebook pribadinya.<ref name=":3" /><ref name=":4">{{Cite web|url=http://internasional.kontan.co.id/news/data-pengguna-facebook-yang-diambil-cambridge-analytica-diduga-mencapai-87-juta-orang|title=Data pengguna Facebook yang diambil Cambridge Analytica diduga mencapai 87 juta orang|last=Mediatama|first=Grahanusa|date=2018-04-05|website=kontan.co.id|language=id|access-date=2019-12-21}}</ref> Facebook mengatakan data sebanyak 87 juta pengguna, (lebih besar daripada angka 50 juta yang banyak dikutip media sebelumnya) mungkin telah dibagikan secara illegal pada sebuah perusahaan konsultan politik yang terhubung dengan Donald Trump selama pemilu 2016.<ref name=":4" /><ref>{{Cite news|title=Facebook Says Cambridge Analytica Harvested Data of Up to 87 Million Users|url=https://www.nytimes.com/2018/04/04/technology/mark-zuckerberg-testify-congress.html|newspaper=The New York Times|date=2018-04-04|access-date=2019-12-21|issn=0362-4331|language=en-US|first=Cecilia|last=Kang|first2=Sheera|last2=Frenkel}}</ref> Data sebanyak itu didapatkan dari 270.000 pengguna Facebook yang menggunakan aplikasi "This Is Your Digital Life".<ref name=":5">{{Cite web|url=https://www.vox.com/2018/3/17/17134072/facebook-cambridge-analytica-trump-explained-user-data|title=Here’s how Facebook allowed Cambridge Analytica to get data for 50 million users|last=Wagner|first=Kurt|date=2018-03-17|website=Vox|language=en|access-date=2019-12-21}}</ref> Sistem Facebook pada saat itu memberikan izin pada aplikasi pihak ketiga untuk mendapatkan data dari teman-teman yang menggunakan aplikasi tersebut sekalipun mereka tidak pernah menggunakan aplikasinya.<ref name=":4" /> Dari sinilah sebanyak 87 juta data pengguna berhasil dikumpulkan. [[Pengembangan web|Pengembang]] aplikasi kemudian dianggap melanggar persyaratan layanan Facebook karena memberikan data ke Cambridge Analytica.<ref name=":5" />