k Mengacu kepada regulasi Wikipedia:Sudut pandang netral, artikel ini harus tertulis secara netral dimana terdapat berbedaan antara orang karo sendiri ada yg menganggap sebagai batak dan ada yg menonak.
'''Etnis/etnikSuku Karo''' ([[Surat Batak|Karo]]: {{batk|ᯂᯒᯨ}} atau {{batk|ᯂᯒᯭ}}, Latin: ''Karo'') atau lazim juga disebut '''[[Suku Batak|Batak Karo]]''' ([[Surat Batak|Karo]]: {{batk|ᯆᯗᯂ᯳ ᯂᯒᯨ}} atau {{batk|ᯆᯗᯂ᯳ ᯂᯒᯭ}}, Latin: ''Batak Karo'') adalah [[suku bangsa]] atau kelompok etnik yang mendiami wilayah [[Sumatra Utara]] dan sebagian [[Aceh]]; meliputi [[Kabupaten Karo]], sebagian Kabupaten [[Kabupaten Aceh Tenggara|Aceh Tenggara]], sebagian [[Kabupaten Langkat]] (Langkat Hulu), Sebagian [[Kabupaten Dairi]], sebagian [[Kabupaten Simalungun]], sebagian Pakpak Barat dan sebagian [[Kabupaten Deli Serdang]] serta juga dapat ditemukan di [[kota Medan]] & [[Kota Binjai]]. Suku ini merupakan salah satu suku terbesar dalam Sumatra Utara. Nama suku ini dijadikan salah satu nama Kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (Dataran Tinggi Karo) yaitu [[Taneh Karo|Tanah Karo]] yang terletak di Kabupaten Karo. Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut [[Bahasa Karo]] atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna [[merah]] serta [[hitam]] dan penuh dengan perhiasan [[emas]]. Suku [[Karo]] merupakan suku asli pertama [[Kota Medan]] karena Kota Medan didirikan oleh seorang putra [[Karo]] yang bernama [[Guru Patimpus Sembiring Pelawi]]. Suku Karo pada mulanya tinggal di dataran tinggi Karo yakni Brastagi dan Kabanjahe
