Gandrung Sewu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
Melengkapi tema 2021 |
||
Baris 16:
# Tema '''Padha Nonton''' : Al kisah sebuah peristiwa setahun setelah perang perlawanan rakyat Blambangan terhadap VOC di Tegalperangan, Songgon. VOC melakukan serangan balas dendam ke Benteng Bayu kekuatan yang tidak berimbangpun membuat masyarakat Bayu menjadi terpojok, namun perlawanan tetap dilakukan dengan segenap jiwa hingga akhirnya banyak yang ditangkap oleh VOC. Kekejaman pun tidak berakhir di sini, banyak kepala yang dipenggal lalu di tancapkan di pagar sepanjang desa, banyak pula yang digantung di pohon-pohon. Sedangkan orang orang yang sudah lemah dan tidak sanggup lagi melawan ternyata juga tidak luput menjadi sasaran kekejaman VOC. Mereka dibawa ke Ulupangpang setelah diikat dengan tali dan diberi pemberat mereka pun dilempar ke Laut Sembulungan. Peristiwa inilah yang menjadi cikal bakal lahirnya Syair Padha Nonton, yang dinyayikan oleh sekelompok orang dengan diiringi tabuhan rebana, gendhang, juga gong. Dibawakan sembri menari pada perkembangannya sampai saat ini disebutlah mereka Kelompok Seni Gandrung.
# Tema '''[[Seblang lukinto|Seblang Lukinto]]''' : Menceritakan perjuangan Rakyat Blambangan melawan Penjajah Belanda pada masa 1776-1810. Merupakan kelanjutan tema Podho Nonton yang menceritakan kebangkitan sisa-sisa prajurit Rempeg Jogopati.<ref>{{Cite web|url=https://jatim.antaranews.com/|title=Gandrung Sewu 2016 Angkat Tema "Seblang Lukinto"|last=|first=|date=14 September 2016|website=jatim.antaranews.com|access-date=2020-04-24}}</ref>
# Tema '''Kembang Pepe''' : diangkat dari barisan-barisan bait Seblang Lukinto yang menceritakan perjuangan masyarakat Blambangan melalui media seni
# Tema '''Layar Kumendhung:''' Tema Layar Kumendung menampilkan kisah heroisme Bupati pertama Banyuwangi Raden Mas Alit dalam menentang pendudukan VOC Belanda. Meski kemudian Raden Mas Alit harus gugur dalam sebuah ekspedisi pelayaran (Layar) hingga menyebabkan kesedihan (Kumendung) bagi rakyat Banyuwangi.
# Tema '''Panji - Panji Sunangkoro:''' Merupakan kelanjutan tema Layar Kumendung. Mengisahkan perlawanan prajurit pahlawan Rempeg Jogopati yang terus melakukan perlawanan terhadap Belanda. Mereka mendapat dukungan secara diam-diam dari Bupati Banywuangi pertama, Mas Alit. Namun, dukungan ini terendus oleh VOC, dan Mas Alit dipanggil ke Semarang dengan menaikkan Mas Alit ke kapal berbendara VOC. Para prajurit yang sudah siap melakukan perlawanan di laut dengan membawa Panji Sunangkoro, begitu melihat kapal VOC melintas mereka langsung menyerang kapal tersebut tanpa tahu bahwa di dalamnya ada Mas Alit.
# Tema '''Kembang Menur:''' Diangkat dari barisan bait Padha Nonton yang menceritakan bagaimana pentingnya nilai kerja keras dan nilai kemandirian, dengan tekad, usaha, dan kerja keras dalam mencapai sesuatu yang positif.
{{festival-stub}}
|