Ho Kim Ngo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: beresiko → berisiko (bentuk baku)
Baris 24:
 
=== Kronologis Peristiwa Pra-Penembakan ===
Tanggal 24 September 1999, ribuan mahasiswa dan rakyat melakukan aksi menentang UU Penanggulangan Keadaan Bahaya (PKB), karena dianggap akan mengembalikan militerisme di Indonesia. Pertempuran antara mahasiswa dan rakyat dengan aparat keamananpun akhirnya pecah. Di Jakarta, 11 orang gugur tertembak dan 217 luka-luka. Di antara yang gugur adalah Yap Yun Hap, mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Indonesia, yang meninggal dengan luka tembak di depan Universitas Atma Jaya.<ref>{{Cite web|url=http://www.tendasejarah.com/2016/01/sejarah-tragedi-semanggi-98-lengkap.html|title=Sejarah Tragedi Semanggi '98 Lengkap|last=Sejarah|first=Redaksi Tenda|website=www.tendasejarah.com|access-date=2018-05-20|archive-date=2018-05-20|archive-url=https://web.archive.org/web/20180520193219/http://www.tendasejarah.com/2016/01/sejarah-tragedi-semanggi-98-lengkap.html|dead-url=yes}}</ref> Menurut kesaksian Ho Kim Ngo, sewaktu di Tri Sakti, Yun Hap sudah ikut melakukan demonstrasi di sana. Pihak keamanan pada saat itu menggunakan peluru tajam dan dia melihat selongsong peluru tajamnya. Ho Kim Ngo membantah pernyataan dari pihak militer jika pada saat itu militer hanya menggunakan peluru hampa.<ref>{{Cite news|url=http://web.budaya-tionghoa.net/index.php/item/1717-yap-yun-hap-pahlawan-reformasi|title=Yap Yun Hap - Pahlawan Reformasi|last=Wenhua|first=Zhonghua|language=en-gb|access-date=2018-05-20}}</ref> Ketika peristiwa Semanggi I, Yun Hap tidak mau ikut berdemonstrasi karena ada peraturan bahwa jika ingin menurunkan presiden, maka akan digantikan oleh wakil presidennya. Dia beranggapan, kalau mau menurunkan wakil presidennya juga sangat beresikoberisiko, oleh karena itu dia tidak ikut dalam aksi tersebut. Mahasiswa pada saat itu, termasuk Yun Hap, tidak terima adanya kepanjangan tangan rezim Orba dan apabila pemerintahan harus diganti, maka mereka harus diganti secara keseluruhan.<ref>{{Cite news|url=https://nalarpolitik.com/latar-belakang-tragedi-semanggi-1/|title=Latar Belakang Tragedi Semanggi 1 {{!}} Nalar Politik|date=2017-11-13|newspaper=Nalar Politik|language=id-ID|access-date=2018-05-20}}</ref> Menurut Ho Kim Ngo, hal yang mendasari anak sulungnya untuk terus berdemonstasi adalah karena kepeduliannya akan rakyat kecil. “''Saya sekolah di UI, rakyat yang membiayai, yang mensubsidi. Maka saya harus berjuang untuk rakyat''”, ujar Yap Yun Hap ketika saat itu.<ref>{{Cite web|url=https://kumparan.com/muhammad-nur1503381782564/self-reminder-sebuah-catatan-tentang-arti-kemerdekaan-saat-ini|title=Self Reminder, Sebuah Catatan Tentang Arti Kemerdekaan Saat Ini|website=kumparan|language=id-ID|access-date=2018-05-20}}</ref>
 
Pada 23 September 1999, sekitar pukul 18.00 sore, Yun Hap menelpon ke rumahnya, minta izin kepada Ho Kim bahwa dia tidak bisa pulang, karena masih ada di Semanggi dan mahasiswa sudah dikepung oleh aparat. Kemudian pada tanggal 24 september 1999, sekitar pukul 08.00 pagi, Yun Hap kembali menghubungi rumahnya, dan dia kembali menjawab telepon Yun Hap. Yun Hap mengatakan pada saat itu bahwa dia akan segera pulang ke rumah.<ref>{{Citation|last=Menolak Lupa|title=#MenolakLupa - Ho Kim Nyo (Ibunda Yun Hap - Korban Tragedi Semanggi)|date=2014-07-06|url=https://www.youtube.com/watch?v=rGZwMiV1qXc|accessdate=2018-05-20}}</ref>