Hasan Mutawakkil 'Alallah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kategori sebelum Subbagian terakhir)
SebutirDebu (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 28:
== Biografi ==
 
Hasan Mutawakil menyelesaikan pendidikan dasar di Genggong. Kemudian sempat melanjutkan pesantren di Sarang, Rembang, Jawa Tengah. Namun di pesantren yang diasuh KH Imam itu, tidak lama hanya sembilan bulan saja. Atas saran kedua orang tuanya itu, ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pada Madrasah Tsanawiyah dan Aliyah di [[Pondok Pesantren Lirboyo]] dari tahun 1979-1981. Saat di [[Lirboyo, Mojoroto, Kediri|Lirboyo, Kediri]], ia sangat terkesan pada KH Marzuki, KH Mahrus Ali dalam prinsip-prinsip perjuangannya. Saat di Lirboyo, ia sudah menyenangimenyukai pelajaran Nahwu, Sharaf, Balaghah (ilmu alat), Ilmu Fiqh, Tafsir dan Hadits.
 
=== Pendidikan Tinggi ===
Selepas itu, ia sempat menempuh pendidikan pada Fakultas Syari’ah di Universitas Tribakti, Kediri sampai tingkat III. Lulus dari tingkat III (sarjana muda), KH Mutawakil rupa-rupanya punya keinginan untuk mencari pengalaman, apalagi sejak kecil ia hanya menimba pendidikan pesantren. Sehingga ketika dewasa ia ingin menimba pendidikan kampus. Pilihannya pada waktu itu akhirnya jatuh pada Kota Pelajar yakni [[Yogyakarta]].
Sesampai di Jogja, ia kemudian menempuh ujian masuk persamaan di [[Universitas Islam Indonesia]] (UII) di Yogyakarta dan diterima. Namun di UII ia tidak bertahan lama, di tengah kuliahnya ia mendapat tawaran beasiswa untuk melanjutkan pendidikan ke [[Universitas Al-Azhar]] di Kairo (Mesir). Setelah menempuh ujian beasiswa ternyata, ia lulus untuk dapat menempuh pendidikan di Universitas terpopulerpopuler di belahan negara Timur Tengah itu.
Sebenarnya saat menempuh kuliah di [[Universitas Al-Azhar]] Kairo, ia sudah mulai senang menggemari pelajaran. Menurutnya, pelajaran yang ada di Kairo ada beberapa pengembangan aktualisasi,masalah dan pengembangan pandangan yang menurut berbagai persepektif. Selain itu, terdapat kelebihannilai lebih dari pengajarnya dan adanya praktik langsung di lapangan baik dengan berbahasa Arab maupun Inggris.
Saat menempuh kuliah di [[Universitas Al-Azhar]], Mesir pada tahun 1983, ia berkesempatan untuk mencari pengalaman study tour ke [[Frankfurt am Main]] (Jerman),<ref>{{cite news|first = Amarullah|last = Amril|title = Air Mata Kiai NU Saat Ramadan di Frankfurt|url = http://nasional.news.viva.co.id/news/read/170367-air-mata-kiai-nu-ramadan-di-frankfurt|publisher = VIVA.CO.ID.|date = Rabu, 11 Agustus 2010|accessdate = 2016-01-13}}</ref> [[Polandia]], [[Belgia]] dan [[Belanda]]. Saat itu, ia mengambil inisiatif untuk study banding dengan biaya sendiri. Karena pada waktu itu, KH Mutawakil tidak mempunyai biaya yang cukup, ia kemudian mencari tambahan dana dengan bekerja apa saja, termasuk menjadi pelayan restoran di beberapa negara yang ia kunjungi.
Dari studi banding itu, ia mendapat pengalaman berharga. ”Saya melihat hubungan antara hubungan kerja antara buruh dan majikan, ternyata akhlak Islam ternyata ada di Barat.