Abu Al-Aswad Ad-Du'ali: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k +{{Authority control}}, clean up
Baris 3:
 
== Kompetensi ==
[[Ali bin Abi Thalib]] {{ra.}} adalah yang pertama kali mencetus kodifikasi ilmu Bahasa Arab, dia menyusun pembagian kalimat, bab ''inna wa akhawatuha, idhafah, imalah, ta’ajjub, istifham'' dan lain-lain, kemudian dia memerintahkan kepada Abul Aswad Ad-Dualiy untuk mengembangkannya sambil berkata: "“انح هذا النجوالنحو; ''unhu hadzan nahwa!''” (ikutilah yang semisal ini)". Maka istilah ilmu Nahwu diambil dari perkataan Ali bin Abi thalib ini. Abul Aswad Ad-Duali diperintahkan untuk mengembangkan bahasa Arab oleh Ali bin Abi thalib karena pada masa itu Islam telah berkembang ke berbagai negara dan orang asing ([[ajam]]/non arab) banyak yang salah dalam berbahasa Arab dan kesulitan memahami Al-Quran, serta masuknya orang-orang ajam ke negeri-negeri Islam lalu mencampur bahasa mereka.<ref>Qowa’idul asasiyah lillughotil arobiyah hal 6, Sayyid Ahmad Al Hasyimi, Darul Kutub Al-‘Ilmiyah</ref>
Dikisahkan bahwa yang membuat Abul Aswad Ad-Du’aliy semakin semangat mengembangkan bahasa Arab adalah pada suatu malam ia berjalan dengan putrinya, kemudian putrinya berkata:" “ما أجمل السماء; ''maa ajma'''lus''' sama’i”'' (Apa yang paling Indah di langit?), kemudian Abul Aswad Ad-Du’aliy berkata:" “نجومها; ''nujumuha''” (bintang-bintangnya), kemudian putrinya berkata, “Saya bermaksud mengungkapkan ketakjuban (kekaguman)”. Maka Abul Aswad Ad-Du’aliy berkata membenarkan, katakanlah:"“ما أجمل السماء; “''maa ajma'''las''' sama’a”'', (betapa indahnya langit).<ref>Huruf hijaiyahnya (Arab) sama, akan tetapi cara membacanya (harakatnya) berbeda, sehingga artinya berbeda.</ref>