Muhammad bin Abdul Wahhab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Real Ranger373 (bicara | kontrib)
ada katanya yang belum diterjemahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 43:
Syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb, adalah seorang ulama yang berusaha membangkitkan kembali dakwah tauhid dalam masyarakat dan cara beragama sesuai dengan tuntunan Rasulullah ﷺ dan para sahabat. Para pendukung gerakan ini menolak disebut Wahabi, karena pada dasarnya ajaran syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb adalah ajaran Nabi Muhammad ﷺ, bukan ajaran tersendiri. Karenanya mereka lebih memilih untuk menyebut diri mereka sebagai ''Salafiyun'' (mengikuti jejak generasi salaf) atau ''Muwahhidun'' yang berarti "Mengesakan Allah".
 
Istilah Wahabi sering menimbulkan kontroversi berhubung dengan asal usul dan kemunculannya dalam dunia Islam. Umat Islam umumnya keliru menilai mereka dan menyangka bahwa mazhab mereka mengikuti pemikiran Imam Ahmad bin Hanbal dan alirannya saja, al-Hanbaliyyah atau al-Hanabilah yang merupakan salah sebuah mazhab dalam Ahlus Sunnah wal Jama'ah. Dan ada pula yang menghubungkan mereka dengan gerakan teroris,mereka padahaldengan ajarangerakan mereka sangat antiteroristeroris.
 
Nama Wahabi atau ''al-Wahhabiyyah'' kelihatannya dihubung-hubungkan kepada nama 'Abdul Wahhab yaitu ayahanda penggagas gerakan ini, syekh Muhammad bin 'Abdul Wahhab al-Najdi. Bagaimanapun,Bahkan istilaholeh Wahabisaudaranya inisendiri tidaklahSyekh sahSulaiman dinisbatkanibnu untukAbdul nama suatu kelompok, karena sejatinya nama ''Wahhab'' adalah nama hanya untuk Allah Ta'alaWahab. Oleh karena itu merekaMereka menisbatkan diri mereka sebagai golongan ''al-Muwahhidun'' (Orang-orang yang Mengesakan Allah) karena mereka ingin mengembalikan ajaran-ajaran tauhid ke dalam Islam dan cara beragama menurut sunnah Rasulullah ﷺ yang semakin asing di masyarakat.
Dia mengikat perjanjian dengan Imam Muhammad bin Saud, seorang pemimpin suku di wilayah Najd. Sesuai kesepakatan, Ibnu Saud ditunjuk sebagai pengurus administrasi politik, sementara Syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb menjadi pemimpin spiritual. Sampai saat ini, gelar "keluarga kerajaan" negara Arab Saudi dipegang oleh keluarga Saud. Namun mufti umum tidak selalu dari keluarga syekh Muhammad bin ʿAbdul Wahhāb misalnya syekh 'Abdul 'Aziz bin Abdillah bin Baaz.