Pante Makasar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Jagar bert (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
Pada 1999, dalam kerusuhan yang terjadi setelah referendum kemerdekaan, Pante Makasar mengalami kehancuran dahsyat dari para milisi pro-integrasi, yang didukung oleh tentara Indonesia. Sejumlah 65 orang pendukung kemerdekaan digantung, dan 90% bangunan di sana dibakar habis.
 
Kini, kota itu hanya mempunyai beberapa puluh rumah di tepi pantai yang jernih airnya dan dikelilingi pohon-pohon kelapa. Televisi ataupun bank tidak ada, dan kejahatan praktis tidak dikenal. Satu-satunya stasiun radio yang ada di sana hanya sesekali mengadakan siaran karena pemancarnya sudah tua dan listrik dibatasi hanya lima jam setiap malamnya. Dua kali seminggu isolasi kota ini dipecahkan ketika sebuah feri dari Dili tiba, setelah menempuh waktu perjalanan selama 12 jam.
 
{{Timor Leste}}