Museum Keraton Solo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k menambahkan isi |
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: kemungkinan spam pranala VisualEditor |
||
Baris 1:
{{tanpa referensi|date=2012}}
[[Berkas:Keraton Surakarta.JPG|jmpl|Foto bagian depan Keraton Kasunanan Surakarta]]
'''Museum Keraton Surakarta Hadiningrat''' atau '''Museum Keraton Solo''' adalah [[museum]] khusus yang mengoleksi benda-benda budaya peninggalan [[Keraton Surakarta Hadiningrat|Karaton
== Arsitektur ==
'''Keraton Kasunanan Surakarta ''' terletak di pusat [[Kota Surakarta|kota Solo]], Kelurahan [[Baluwarti, Pasar Kliwon, Surakarta|Baluwarti]], Kecamatan [[Pasar Kliwon, Surakarta|Pasar Kliwon]], Kota Surakarta. Pembangunan [[Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat|keraton]] dilakukan dari tahun 1743 hingga 1745. Konstruksi bangunan keraton menggunakan bahan kayu [[jati]] yang diperoleh dari Alas Kethu di dekat kota [[Kabupaten Wonogiri|Wonogiri]].
[[Arsitek]] keraton ini adalah [[Pangeran Mangkubumi]], kerabat [[Susuhunan]] (raja
Bila ingin mengunjungi keraton ini, pengunjung harus mematuhi berbagai peraturan seperti tidak memakai topi, kacamata hitam, celana pendek, sandal, serta jaket. Bila sudah terlanjut bercelana pendek dapat meminjam kain bawahan untuk digunakan selama mengelilingi kawasan keraton.
Mengunjungi
Dari Siti Hinggil, pengunjung akan memasuki Kori Renteng, Kori Mangu, dan Kori Brojonolo. Mereka yang melewati [[pintu]]-[[pintu]] ini diminta untuk meneguhkan hati, membuang rasa ragu, dan memantapkan pikiran untuk selalu waspada. Sesudah itu, pengunjung sampai di pelataran Kamandungan Lor, kemudian Sri Manganti, dan akhirnya museum keraton bernama [[Museum]] [[Keraton]] [[Surakarta]] Hadiningrat.
Baris 17:
Dalam museum pengunjung dapat menyaksikan benda-benda peninggalan Keraton Kasunanan Surakarta dan beberapa fragmen candi yang ditemukan di Jawa Tengah. Koleksinya antara lain alat masak abdi dalem, senjata-senjata kuno yang digunakan keluarga kerajaan, juga peralatan kesenian. Koleksi menarik lain adalah kereta kencana, topi kebesaran Paku Buwana VI, Paku Buwana VII, serta Paku Buwana X.
Selanjutnya pengunjung bisa ke Sasana Sewaka yang berada di samping museum. Pada halaman Sasana Sewaka wisatawan harus melepaskan alas kaki untuk berjalan di hamparan pasir halus yang diambil dari Gunung Merapi dan Pantai
Terakhir, ada menara yang disebut Panggung Sanggabuwana. Konon, menara digunakan oleh Susuhunan untuk bersemadi dan bertemu
== Referensi ==
|