Kebenaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Suntingan 180.253.187.106 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Vilho-Veli
Tag: Pengembalian
Nzrdnd (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
 
Salah satu cara sederhana untuk mempelajari suatu [[subjek]] adalah menentukan segala [[sesuatu]] yang bisa benar atau salah, termasuk [[pernyataan]], [[proposisi]], [[kepercayaan]], [[kalimat]], dan [[pemikiran]].
 
== Pengertian ==
Benar pada dasarnya adalah persesuaian antara pikiran dan kenyataan. Proposisi batu lebih ringan daripada kapuk merupakan proposisi yang salah, sebaliknya proposisi bumi bergerak mengelilingi matahari merupakan proposisi yang benar. Penentuan benar dan salah untuk proposisi tersebut didasarkan kepada kesesuaiannya dengan kenyataan yang sesungguhnya.Ukuran kebenaran kedua yaitu tida adanya pertentangan dalam dirinya. Suatu proposisi dinyatakan benar jika tidak ada pertentangan dari awal hingga akhir. Proposisi yang termasuk ke dalam prinsip ini yaitu, ia adalah orang jujur yang suka menipu. Pertentangan juga terdapat dalam pernyataan yang tidak dapat ditangkap pengertiannya, seperti pernyataan "Tuhan dapat membuat batu yang lebih besar dari diri-Nya". Pernyataan tersebut adalah contoh pernyataan yang salah karena tidak menghadirkan maksud yang pasti.<ref name=":0">{{Cite book|last=Mundiri|date=2017|title=Logika|location=Depok|publisher=Rajawali Pers|isbn=979-421-398-5|pages=10|oclc=963195783|url-status=live}}</ref>
 
Sedangkan istilah validitas berasal dari kata ''validus'' (Latin) yang berarti kuat, valid dalam kaitannya dengan logika berarti sah, kuat, atau sahih digunakan dalam arti penentuan valid tidaknya suatu proposisi. Suatu proposisi dikatakan valid jika kesimpulannya berakar dalam premis-premisnya atau premis-premisnya mengandung kesimpulan yang bersangkutan. Validitas suatu proposisi tergantung pada bentuk argumen dan tidak ditentukan oleh isi proposisi tersebut yang dinilai berdasarkan benar atau salah. Berarti validitas dari suatu proposisi tidak terganung pada ebenaran dari pernyataan-pernyataan tersebut. Contohnya:
 
# Semua mantan presiden adalah orang bertanggungjawab.
# Soekarno adalah orang bertanggungjawab.
# Jadi, Soekarno adalah mantan presiden.
 
Contoh diatas merupakan contoh argumen yang tidak valid dilahat dari masalah bentuk logikal, walaupun semua pernyataannya adalah benar.<ref name=":0" />
 
== Teori-teori Kebenaran ==
Pada kenyataannya, menentukan masalah kebenaran bukanlah hal yang mudah. Masalah tersebut telah memunculkan beberapa teori tentang kebenaran sebagai berikut.
 
=== Teori Korespondensi ===
 
=== Teori Koherensi ===
 
=== Teori Pragmatik ===
 
=== Teori Intersubjektivitas ===
 
== Referensi ==