Bima (Mahabharata): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
M. Adiputra (bicara | kontrib) k Suntingan Fiqih.ald (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh M. Adiputra Tag: Pengembalian |
Pinerineks (bicara | kontrib) |
||
Baris 59:
== Bima dalam pewayangan Jawa ==
[[Berkas:Bima
=== Sifat ===
Bima memiliki sifat gagah berani, teguh, kuat, tabah, patuh, jujur dan bijaksana serta menganggap semua orang sama derajatnya, sehingga dia digambarkan tidak pernah menggunakan bahasa halus (''krama inggil'') ataupun duduk di depan lawan bicaranya. Bima melakukan kedua hal ini (bicara dengan bahasa ''krama inggil'' dan duduk) hanya ketika menjadi seorang [[resi]] dalam lakon ''Bima Suci'', dan ketika dia bertemu dengan [[Dewaruci]]. Ia mahir bermain [[gada]], serta memiliki berbagai macam senjata, antara lain: Kuku Pancanaka, Gada Rujakpala, Alugara, Bargawa ([[kapak]] besar), dan Bargawasta. Sedangkan jenis ajian yang dimilikinya antara lain: ''Aji Bandungbandawasa'', ''Aji Ketuglindhu'', ''Aji Bayubraja'' dan ''Aji Blabak Pangantol-antol''.
Baris 66 ⟶ 67:
Dalam pencarian jati dirinya, Bima sering diberi tugas oleh gurunya—yang sesungguhnya dihasut oleh para Korawa untuk membunuh Bima—yang terasa mustahil untuk dikerjakan, seperti mencari kayu ''gung susuhing angin'' dan air ''banyu perwitasari'', yang akhirnya membawa Bima bertemu dengan Dewaruci.
[[Berkas:Bima pandawa lima.jpg|jmpl|Bima dalam representasi [[Wayang wong|Wayang Wong]]]]
=== Istri dan keturunan ===
|