Peria: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
gambar #WPWP
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Baris 66:
 
== Nama-nama lokal ==
Peria memiliki banyak nama lokal, di daerah [[Jawa]] di sebut sebagai ''paria'', ''pare'', ''pare pahit'', ''pepareh'' .<ref name="iptek">[http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=92 Situs Sentra Informasi Iptek: Pare] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20110823122600/http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=92 |date=2011-08-23 }} <small>diakses 15 Juni 2010</small></ref>. Di [[Sumatra]], peria dikenal dengan nama ''prieu'', ''fori'', ''pepare'', ''kambeh'', ''paria''.<ref name="iptek"/> Orang [[Nusa Tenggara]] menyebutnya ''paya'', ''truwuk'', ''paitap'', ''paliak'', ''pariak'', ''pania'', dan ''pepule'', sedangkan di [[Sulawesi]], orang menyebutnya dengan ''poya'', ''pudu'', ''pentu'', ''paria belenggede'', serta ''palia''.<ref name="iptek"/>
 
== Pemerian dan ekologi ==
Baris 91:
[[Berkas:Karela capsules 2.jpg|jmpl|kiri|150px|Ekstrak peria dikemas dalam bentuk kapsul sebagai obat herba]]
Sejak zaman [[purba]] peria digunakan untuk merawat penderita [[kencing manis]] karena terbukti berkhasiat [[hipoglikemik]] melalui [[insulin]] nabati yang mengurangi kandungan [[gula]] dalam [[darah]] dan air [[urin|kencing]].<ref>{{Cite web |url=http://fazlisyam.com/2008/01/21/khasiat-peria/ |title=Situs Bicara Tentang Tumbuhan: Khasiat Peria |access-date=2010-05-11 |archive-date=2010-08-09 |archive-url=https://web.archive.org/web/20100809105828/http://fazlisyam.com/2008/01/21/khasiat-peria/ |dead-url=yes }}</ref> Penelitian mengenai khasiat hipoglikemik ini dilakukan oleh William D.Torres pada tahun 2004 baik secara in vitro maupun in vivo.<ref name="charantia"/>
Efek peria dalam menurunkan gula darah pada [[hewan]] percobaan bekerja dengan mencegah [[usus]] menyerap [[gula]] yang dimakan.<ref name="davit"/>. Selain itu diduga peria memiliki komponen yang menyerupai [[sulfonylurea]], yakni obat antidiabetes paling tua .<ref name="davit"/>. Obat jenis ini menstimulasi sel beta kelenjar [[pankreas]] tubuh memproduksi [[insulin]] lebih banyak, selain meningkatkan deposit cadangan gula [[glikogen]] di [[hati]].<ref name="davit"/>. Momordisin, sejenis glukosida yang terkandung dalam peria juga mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan membantu pankreas menghasilkan insulin.<ref name="suara">[http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/makanan/21216-pare-putih-ramuan-ampuh-untuk-diabetesi.html Situs Suara Media, 1 Mei 2010:Pare Putih, Ramuan Ampuh Untuk Diabetes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100503040818/http://www.suaramedia.com/gaya-hidup/makanan/21216-pare-putih-ramuan-ampuh-untuk-diabetesi.html |date=2010-05-03 }} <small>diakses 15 Juni 2010</small></ref> Efek peria dalam menurunkan gula darah pada [[kelinci]] diperkirakan juga serupa dengan mekanisme insulin.<ref name="davit"/>
 
Penemuan peria sebagai antidiabetes ini diperkuat oleh hasil penelitian ahli obat berkebangsaan Inggris, A.Raman dan C.lau pada tahun 1996 yang menyatakan bahwa sari dan serbuk kering buah peria menyebabkan pengurangan kadar glukosa dalam darahdan meningkatkan toleransi glukosa.<ref name="charantia"/> Dalam ramuan tradisional, buah peria ditumbuk hingga menghasilkan cairan pahit atau merebus daun serta buahnya sehingga menghasilkan air yang dapat diminum secara langsung.<ref name="charantia">[http://www.charantia.com/about-ampalaya/ (en) Situs Charantia: About Ampalaya - Bitter Melon (Momordica charantia Linn) ] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20100818204140/http://www.charantia.com/about-ampalaya/ |date=2010-08-18 }}<small>diakses 15 Juni 2010</small></ref>