Soetan Radjat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Tokoh dari Padang menggunakan HotCat
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 7:
Pada akhir 1900 Soetan Radjat diangkat menjadi Ajunct Inlandsch Officier van Justitie (Pengadilan) di Landraad Padang tanpa gaji. Tapi kemudian kariernya melaju: menjadi Schrijver (pencatat) Controleur Ommelanden van Padang, merangkap Ajunct Inlandsch Officier van Justitie untuk [[Lubuk Begalung, Padang|Lubuk Begalung. Kemudian jabatannya naik menjadi]] schrijver untuk Asisten Resident Padang merangkap AjunctInlandsch Officier van Justitie kota Padang. Tak lama kemudian ia diangkat menjadi Hoofddjaksa (Jaksa Kepala) di Landraad Padang. Ia juga menjadi Penghulu Wijk III (Kampung Jao, Sawahan, Belantung, Tarandam, Balanti) sambil mewakili penghulu Wijk II (Purus, Damar, Olo, Ujung Pandan, Rimbo Kaluang) dan Wijk I (pusat kota). Menjelang dihapuskannya jabatan Regent tahun 1910, Wijk I, II, dan III disatukan dengan penghulu kepala dijabat oleh Sutan Radjat sendiri.<ref name=suryadi>https://niadilova.wordpress.com/2014/12/01/minang-saisuak-199-demang-padang-soetan-radjat-gelar-soetan-masa-boemi-1879-1928/</ref>
 
Seperti dicatat oleh [[Rusli Amran]] dalam ''Padang Riwayatmu Dulu'' (1986:125), Sutan Rajat adalah generasi baru bangsawan Minang, dalam arti ia mendapat pendidikan Belanda dan cukup terpelajar. Ia masih termasuk dalam trah Sultan Alam Bagagarsyah, Raja Pagaruyung terakhir.<ref name=suryadi/><ref>https://books.google.co.id/books?id=3mseAAAAMAAJ&q=sutan+rajat&dq=sutan+rajat&hl=id&sa=X&ved=2ahUKEwiEsoi-gOjxAhX1X3wKHcU5AI8Q6AEwAHoECAMQAw</ref>
 
Soetan Radjat gelar Soetan Masa Bumi dianggap berjasa mengakhiri kerusuhan yang terjadi di Lubuk Alung, Pauh IX, dan Nanggalo. Untuk itu ia dianugerahi Bintang Perak oleh Pemerintah pada tahun 1909. Pada tahun 1914 ia diangkat menjadi Kepala Distrik (Districthoofd), mula-mula di Tanah Tinggi Padang, kemudian di Padang. Pada tahun 1910 ia diangkat menjadi Demang pertama di Padang, menggantikan Regent terakhir [[Marah Oejoeb]] gelar Marah Maharadja Besar yang profilnya juga diturunkan dalam rubrik ini. Pada tahun 1923 ia dianugerahi pula Bintang Emas sebagai tanda kesetiaan dalam dinas selama lebih kurang 22 tahun.<ref name=suryadi/>