Andaliman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Salsadzwana (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
Salsadzwana (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 19:
* ''Z. acanthopodium'', ''Z. nitidum'', ''Z. rhetsa'', ''Z. avicennae'' (Indonesia)
==
Dalam kuliner Batak, andaliman diolah pada bentuk segar atau kering biasanya dihaluskan lalu dijadikan [[bumbu]] untuk berbagai macam masakan seperti [[sambal na tinombur]], [[arsik]] ([[ikan mas]] bumbu kuning), [[saksang]] (gulai babi), [[Dengke Mas na Niura|dengke mas na niura]], [[Sambal Tuktuk|sambal tuktuk]], ayam pinadar, [[mi gomak]], dan lain-lain. Tak hanya bumbu, andaliman juga menjadi resep yang tak tergantikan dalam membuat berbagai macam sambal khas Batak, seperti: sambal andaliman, sambal na tinombur dan sambak tuktuk.<ref>{{Cite web|date=2020-05-03|title=Mengenal Andaliman, Bumbu Rempah Khas Batak yang Populer Halaman 4|url=https://www.merdeka.com/sumut/mengenal-andaliman-bumbu-rempah-khas-batak-yang-populer.html|website=merdeka.com|language=en|access-date=2021-07-17}}</ref>
== Fakta Menarik ==
Baris 29 ⟶ 31:
*Ketika panen, satu batang pohon andaliman dapat menghasilkan 5 kg — 7 kg andaliman.
*Andaliman dapat terus berproduksi hingga umur 10 — 15 tahun.
▲*Serbuk buah andaliman yang mengandung senyawa aromatik dan minyak esensial dapat berfungsi sebagai antioksidan dan antimikroba yang berfungsi untuk menghambat perkembangan bakteri ''Bacillus cereus, Eschericia coli, Pseudomonas fluorescens, Salmonella typhimurium,'' dan ''Staphylococcus aureus.''
*
|