Jaranan Thek Ponorogo: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dubaya (bicara | kontrib)
Dubaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 30:
Ketika Indonesia sudah Merdeka, Jaranan Thek di Ponorogo hidup secara mandiri hasil swadaya masyarakat, karena tidak ada bantuan dari Pemerintah Ponorogo sama sekali, hal itu karena Pemerintah menggelontorkan hdana anya pada kesenian Reog Dhadhak Merak sebagai identitas Ponorogo. meski kurang mendapat perhatian dari pemerintah, Kelompok Jaranan thek di Ponorogo selalu hadir memeriahkan kegiatan yang diadakan oleh pemerintah, seperti bersih desa maupun [[Grebeg Suro|Grebeg suro]], seperti kesenian ponorogo lainnya seperti Onta, Kebo-keboan, Gajah-Gajahan, keling Dll.
 
Pada saat ini terdapat perubahan kreasi pada pakaian Bopo (pawang) pada kesenian kuda lumping umumnya yang mengenakan kasokaos lengan panjang, Tetapi Bopo pada Jaranan Thek Saat ini masih seperti dahulu, yakni menggunakan setelan Penadon komplit seperti halnya pada Reog Dhahak Merak.
 
== PeralatanAlur Cerita Pementasan ==
Jaranan Thek di Ponorogo tidak menceritakan tentang perebutan seorang puteri seperti halnya kesenian kuda lumping umumnya, tetapi menceritakan perburuan hewan-hewan di hutan Ponorogo yang akan digunakan sebagai santapan pada acara desa yang mengacu pada legenda terjadinya Telaga Ngebel, sebagai pengingat generasi selanjutnya bahwa manusia tidak boleh rakus, serakah, sombong dan acuh tak acuh.
Sehingga peninggalan Jaran Thek dalam dua Periode tersebut menghasilkan 4 jenis topeng, yakni :[[Berkas:Kuda lumping 6.jpg|jmpl|Barongan Jaranan Thek, laon Klono Sewandono]]Abad 15
 
Pada Pementasan Jaranan Thek, diawali dengan pembacaan mantra oleh para Bopo. setelah itu pasukan berkuda mengejar dan memburu pasukan babi. kemudian, Pasukan Berkuda menyerang barongan naga baruk klinting yang kemudian pasukan berkuda kalah.
Barongan Singo barong berbentuk Harimau, memiliki bentuk kotak atau lonjong dengan warna merah, terkadang hitam.
 
barongan naga baruk klinting marah dan murka karena diganggu saat bertapa, sehingga lurah ngebel (kucingan) turun tangan dan mengalahkan baruk klinting.
 
== Peralatan ==
Sehingga peninggalan Jaran Thek dalam dua Periode tersebut menghasilkan 4 jenis topeng, yakni :[[Berkas:Kuda lumping 6.jpg|jmpl|Barongan Jaranan Thek, laon Klono Sewandono]]Abad 15
 
====== a. Abad 15 ======
Barongan Klono Sewandono yang disebut kucingan dengan warna merah, terkadang hitam.
 
# Barongan Singo barong berbentuk Harimau, memiliki bentuk kotak atau lonjong dengan warna merah, terkadang hitam.
Abad 17
# Barongan Klono Sewandono yang disebut kucingan dengan warna merah, terkadang hitam.
 
====== b. Abad 17 ======
Barongan Singo Barong berbentuk Naga Baruk klinting memanjang dengan warna merah
 
# Barongan KucinganSingo Barong berbentuk Naga barukBaruk klinting pendekmemanjang dengan warna merah.
# Barongan Singo BarongKucingan berbentuk Naga Barukbaruk klinting memanjangpendek dengan warna merah, menggambarkan seorang Lurah Ngebel.
 
Yang sama-sama menampilkan pasukan berkuda, celeng, bujangganong, Warok sebagai bomoh. Sedangkan peralatan musik tidak jauh berbeda dengan musik [[Reog (Ponorogo)|reog ponorogo]]