Perang proksi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Aprilia D. (bicara | kontrib) k menambahkan pranala |
Areumareum (bicara | kontrib) k menambahkan pranala dalam |
||
Baris 3:
'''Perang proksi''' ({{lang-en|Proxy war}}) adalah [[perang]] antar dua negara atau [[aktor non-negara]] yang terjadi karena dorongan atau mewakili pihak lain yang tidak terlibat langsung di [[pertempuran]]<ref>Osmańczyk, Jan Edmund: "Encyclopedia of the United Nations and International Agreements", halaman 1869. Routledge Books, 2002</ref>. Pihak lain tersebut harus memiliki hubungan yang erat dan lama dengan pihak yang bertikai baik dalam bentuk pendanaan, pelatihan militer, dan lain-lain yang dapat memastikan perang terus berjalan. Sementara kekuasaan kadang-kadang digunakan pemerintah sebagai proksi, aktor non-negara kekerasan, dan [[tentara bayaran]], pihak ketiga lainnya yang lebih sering digunakan.
Biasanya perang proksi berfungsi terbaik selama [[Perang Dingin|perang dingin]], karena mereka menjadi kebutuhan dalam melakukan konflik bersenjata antara setidaknya dua pihak yang berperang sambil terus perang dingin. Proxy war tidak berperang menggunakan kekuatan militer, tetapi perang melalui berbagai aspek kehidupan. Baik melalui politik, melalui ekonomi, sosial [[budaya]], termasuk hukum. Proxy war merupakan sebuah [[konfrontasi]] antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi risiko konflik langsung yang berisiko kehancuran. Perang Ini terjadi karena ada banyak negara yang ingin menguasai [[sumber daya alam]] Indonesia melalui proxy war. Hal tersebut terjadi karena kesuburan tanah [[Indonesia|Indonesia,]] posisi geografis yang sangat strategis, serta memiliki kekayan alam [[Biologi|hayati]] dan non hayati yang luar biasa.<ref>{{Cite web|title=Waspada Perang Proxy Mengintai Indonesia|url=https://indonesiabaik.id/infografis/waspada-perang-proxy-mengintai-indonesia|website=Indonesia Baik|access-date=8 Juni 2021}}</ref>
Suatu perang bisa dikatakan sebagai ''proxy war'' yaitu jika sebuah pihak yang berkonflik harus memiliki hubungan langsung yang sifatnya jangka panjang dengan faktor eksternal. Hubungan ini bisa berbentuk pendanaan, pelatihan militer, penyediaan senjata, serta bentuk dukungan lainnya yang dibutuhkan untuk membantu upaya perang. Dalam Perang Dingin, ''proxy war'' menjadi metode yang digunakan baik oleh [[Amerika Serikat]] maupun [[Uni Soviet]] untuk menyebarluaskan pengaruh dan menjalankan kepentingan masing-masing tanpa harus mengalami benturan secara langsung.<ref>{{Cite web|title=Proxy War|url=https://www.zenius.net/prologmateri/sejarah/a/859/Proxy-War|website=Zenius|access-date=8 Juni 2021}}</ref>
|