Organisasi sosial: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k memperbaiki ejaan kata |
k ejaan dan tata bahasa, pranala teks |
||
Baris 4:
[[Berkas:Perlis Hokkien Association.jpg|jmpl|Organisasi Hokkien di [[Perlis]], [[Malaysia]].]]
'''Organisasi sosial''' adalah sekumpulan orang-orang yang jelas atau [[masyarakat]] yang mempunyai suatu tujuan sehingga bisa membentuk [[Lembaga sosial]] /[[organisasi]] dengan tidak melanggar peraturan-peraturan yang ada di negara tersebut baik yang berbadan hukum maupun yang tidak berbadan [[hukum]], yang berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat dalam pembangunan bangsa dan negara. Sebagai makhluk sosial kita perlu berkomunikasi dengan orang lain agar terpenuhilah segala kebutuhannya yang tidak bisa dilakukan secara sendiri, untuk itu [[manusia]] membentuk organisasi sosial untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu
== Hakikat Lembaga Sosial ==
Baris 28:
== Ciri-ciri organisasi sosial ==
Menurut Berelson dan Steiner(1964:55) sebuah organisasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
# Formalitas, merupakan organisasi sosial yang menunjuk kepada adanya perumusan tertulis daripada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
# Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.▼
# Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.Lamanya ''(duration)'', menunjuk pada diri bahwa eksistensi suatu organisasi lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam organisasi itu.▼
▲# Hierarkhi, merupakan ciri organisasi yang menunjuk pada adanya suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida, artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada organisasi tersebut.
▲# Besarnya dan Kompleksnya, dalam hal ini pada umumnya organisasi sosial memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal), gejala ini biasanya dikenal dengan gejala “birokrasi”.
Ada juga yang menyatakan bahwa organisasi sosial, memiliki beberapa ciri lain yang berhubungan dengan keberadaan organisasi itu. Diantaranya adalah:
# Rumusan batas-batas operasionalnya(organisasi) jelas. Seperti yang telah dibicarakan di atas, organisasi akan mengutamakan pencapaian tujuan-tujuan berdasarkan keputusan yang telah disepakati bersama. Dalam hal ini, kegiatan operasional sebuah organisasi dibatasi oleh ketetapan yang mengikat berdasarkan kepentingan bersama, sekaligus memenuhi aspirasi anggotanya.
Baris 38:
# Keanggotaan formal, status dan peran. Pada setiap anggotanya memiliki peran serta tugas masing-masing sesuai dengan batasan yang telah disepakati bersama.
Jadi, dari beberapa ciri organisasi yang telah dikemukakan kita akan mudah membedakan yang mana dapat dikatakan organisasi dan yang mana tidak dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi.
== Tipe-tipe organisasi ==
Baris 48 ⟶ 46:
Organisasi formal memiliki ciri-ciri khusus, yaitu terdapat:
# Pengorganisasian yang jelas; organisasi formal mempunyai dasar aturan yang jelas yang tertuang dalam aturan dasar dan aturan rumah tangga, sehingga semua yang ada dalam organisasi baik tujuan maupun aspek lain telah diatur dan jelas.
▲2) Disiplin kerja yang diatur secara resmi; organisasi tipe ini terikat oleh peraturan dan jabatan, oleh sebab itu anggotanya rata rata memiliki disiplin dan etos kerja yang tinggi di samping itu hal ini diakibatkan oleh adanya profit oleh anggota sendiri setelah mengikuti kegiatan organisasi ini.
▲4) Kekhususan keahlian; organisasi ini didasarkan pada visi dan misi yang sama antar anggotanya sehingga mempunyai tujuan tertentu dan fokus pada satu permasalahan
=== Organisasi informal ===
Baris 63 ⟶ 57:
Adapun ciri-ciri organisasi informal, yaitu:
▲2) Anggotanya berjumlah relatif kecil; anggotanya terstruktur sehingga telah diatur dalam tupoksi masing-masing anggota
▲3) Pembentukan organisasinya didasarkan atas kepentingan bersama; musyawarah dan mufakat dikedepankan dalam organisasi tipe ini
▲4) Adanya kegemaran yang relatif sama di luar organisasi; adanya faktor external yang mendasari pembentukan organisasi ini, adanya visi dan misi yang sama tersebut bisa menjadi penguat organisasi dikarenakan anggotanya mempunyai pandangan yang sama atas suatu hal.
▲5) Disiplin kerjanya didasarkan atas kesadaran pribadi. dikarenakan organsasi yang bersifat sukarelawan dan tidak dibayar oleh sebab itu kesadaran pribadi anggota untuk memajukan organisasi ini menjadi hal yang kuat.
Selain itu, organisasi juga dibedakan menjadi organisasi primer dan organisasi sekunder menurut Hicks:
|