Tiroisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
AliakbarX (bicara | kontrib)
k //
Iqbalhafidh (bicara | kontrib)
Nilai-nilai: Menambah Referensi ke 4
Baris 22:
 
== Ideologi Tiroisme ==
Ideologi Tiroisme dibangun di atas 2 fondasi utama yakni <ref name=":0" />:
 
* Pertama, fakta sejarah Aceh yang ‘tidak bisa diperdebatkan’ atau ‘''undisputed history''’ di masa lalu, jaman keemasan Kesultanan Aceh Darussalam, dan,
* Kedua, adalah hukum internasional.
 
Ideologi yang diajarkan oleh [[Hasan di Tiro|Teungku Hasan Tiro]] merupakan ideologi yang didasarkan atas landasan ilmiah yakni fakta sejarah dan hukum internasional. Keilmiahan inilah yang menurut [[Hasan di Tiro|Teungku Hasan Tiro]] menjadikan ideologi ini sebagai hujjah atau kebenaran yang kokoh dan dapat diterima oleh masyarakat internasional secara umum.<ref name=":0" />
 
konsepsiKonsepsi ideologinya melihat Islam dari sudut pandang sosiologi politik Islam, atau bagian dari kebiasan hidup yang menjadi hukum adat masyarakat Aceh, dan bukan ideologi politik Islam-nya (Islam politik). [[Hasan di Tiro|Teungku Hasan Tiro]] menampilkan Islam sebagai nilai-nilai (values) yang luhur yang memotivasi orang untuk berjuang (Jihad) melawan kebatilan, amar ma’ruf nahi munkar, dan semangat kesetaraan/egalitarian sesama warga Aceh, dan bukan syariat Islam. Ideologi Tiroisme menempatkan masyarakat Islam Aceh sebagai ‘fakta historis’ atau pun realitas yang hidup di masyarakat.<ref name=":0">{{Cite book|last=Mukti|first=Takdir Ali|date=2021-02-21|url=http://repository.umy.ac.id/handle/123456789/35985|title=TIROISME DAN PARADIPLOMASI DALAM PEMERINTAHAN ACEH|publisher=Komojoyo Press|isbn=978-623-6961-11-7|language=en}}</ref>.
 
== Nilai-nilai ==
Nilai-nilai atau ‘core values’ dari ajaran Tiroisme yang menjadi ideologi politik [[Gerakan Aceh Merdeka|Gerakan Aceh Merdeka (GAM)]] dapat disarikan antara lain sebagai berikut<ref name=":0" /><ref>{{Cite book|last=Azzam.|first=Thung, Ju-Lan. Manan, M.|date=2011|url=http://worldcat.org/oclc/768807314|title=Nasionalisme dan ketahanan budaya di Indonesia : sebuah tantangan|publisher=LIPI Press bekerja sama dengan Yayasan Obor Indonesia|isbn=978-979-461-794-6|oclc=768807314}}</ref><ref>{{Cite book|last=Husaini.|first=Santoso, Aboeprijadi. Nurdin,|date=2010|url=http://worldcat.org/oclc/667615394|title=Hasan Tiro, the unfinished story of Aceh|publisher=Bandar Pub.|isbn=978-602-95119-4-9|oclc=667615394}}</ref>;
 
* Pertama, kemerdekaan Aceh, yang wajib diusahakan dengan segenap jiwa-raga dan harta bangsa Aceh, untuk mencapai kejayaan bangsa yang damai dan makmur.
Baris 40:
* Kelima, adalah kesejahteraan bagi Bangsa Aceh secara keseluruhan tanpa pandang bulu.
 
Selain itu juga dilengkapi dengan nilai-nilai Adat yang hidup di tengah masyarakat Aceh selama ratusan tahun sebagai realitas sosial, yakni nilai-nilai Islam, kemudian diturunkan menjadi nilai-nilai yang menjiwai bendera dan lambang Negara Aceh Merdeka.<ref name=":0" />
 
== Referensi ==