Mode: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
OspreyPL (bicara | kontrib)
Baris 140:
[[Hubungan masyarakat]] mode melibatkan berhubungan dengan audiens perusahaan dan menciptakan hubungan yang kuat dengan mereka, menjangkau media dan memprakarsai pesan yang memproyeksikan citra positif perusahaan. <ref>Sherman, G., & Perlman, S. (2010). Fashion public relations. New York: Fairchild Books. In Cassidy, L. & Fitch, K. (2013) Beyond the Catwalk: Fashion Public Relations and Social Media in Australia, Asia Pacific Public Relations Journal, vol. 14, No. 1 & 2, Murdoch University.</ref> Media sosial memainkan peran penting dalam hubungan masyarakat mode modern; memungkinkan praktisi untuk menjangkau berbagai konsumen melalui berbagai platform. <ref>{{Cite news|url=https://www.adweek.com/digital/oliver-tan-visenze-guest-pot-fast-fashion/|title=How Social Media Contributed to the Rise of Fast Fashion|access-date=2018-10-02}}</ref>
 
Membangun kesadaran dan kredibilitas merek adalah implikasi utama dari hubungan masyarakat yang baik. Dalam beberapa kasus, hype hebat dibangun tentang koleksi desainer baru sebelum mereka dirilis ke pasar, karena paparan besar yang dihasilkan oleh praktisi. <ref>Westfield, A. M. (2002) The Role of Public Relations in Redefining Brands in the Fashion Industry, University of Southern California, Los Angeles, California.</ref> Media sosial, seperti blog, blog mikro, podcast, situs berbagi foto dan video semuanya menjadi semakin penting untuk membentuk hubungan masyarakat. <ref>Experian. (2012). Getting the most from social: An integrated marketing approach. Retrieved from www.experian.com.au/assets/social/getting-the-most-from-social.pdf in Cassidy, L. & Fitch, K. (2013) Beyond the Catwalk: Fashion Public Relations and Social Media in Australia, Asia Pacific Public Relations Journal, vol. 14, No. 1 & 2, Murdoch University.</ref> Sifat interaktif dari platform ini memungkinkan para praktisi untuk terlibat dan berkomunikasi dengan publik secara real time, dan menyesuaikan merek atau pesan kampanye klien mereka kepada audiens target. Dengan platform blogging seperti Instagram, Tumblr, Wordpress, dan situs berbagi lainnya, blogger telah muncul sebagai komentator fesyen ahli, membentuk merek dan memiliki dampak besar pada apa yang 'tren'. <ref>[http://www.odwyerpr.com/profiles/O%27Dwyer%27s%20Magazine%20-%20Sep.%202010.pdf Dalto, A. (2010, September). Brands tempt female bloggers with ‘swag’. O’Dwyer's Communications and New Media: The Fashion Issue, 24(9), 12–13.] in Cassidy, L. & Fitch, K. (2013) Beyond the Catwalk: Fashion Public Relations and Social Media in Australia, Asia Pacific Public Relations Journal, vol. 14, No. 1 & 2, Murdoch University.</ref> Wanita dalam industri public[[hubungan relationsmasyarakat]] mode seperti pendiri PR Sweaty Betty Roxy Jacenko dan gadis PR Oscar de la Renta, Erika Bearman, telah memperoleh banyak pengikut di situs media sosial mereka, dengan memberikan identitas merek dan pandangan di balik layar ke perusahaan-perusahaan yang mereka kunjungi. bekerja untuk.
 
Media sosial mengubah cara praktisi menyampaikan pesan, <ref name="conceitom.com.br" /> karena mereka peduli dengan media, dan juga membangun hubungan pelanggan. <ref>Noricks, C. (2006). From style to strategy: An exploratory investigation of public relations practice in the fashion industry. Unpublished master's thesis, San Diego State University, San Diego, CA. in Cassidy, L. & Fitch, K. (2013) Beyond the Catwalk: Fashion Public Relations and Social Media in Australia, Asia Pacific Public Relations Journal, vol. 14, No. 1 & 2, Murdoch University.</ref> Praktisi PR harus menyediakan komunikasi yang efektif di antara semua platform, untuk melibatkan masyarakat mode dalam industri yang terhubung secara sosial melalui belanja online. <ref>Wright, M. (2011). How premium fashion brands are maximising their social media ROI. Mashable. Retrieved from www.mashable.com/2011/02/11/fashion-brands-social-media-roi/ in Cassidy, L. & Fitch, K. (2013) Beyond the Catwalk: Fashion Public Relations and Social Media in Australia, Asia Pacific Public Relations Journal, vol. 14, No. 1 & 2, Murdoch University.</ref> Konsumen memiliki kemampuan untuk membagikan pembelian mereka di halaman media sosial pribadi mereka (seperti Facebook, Twitter, Instagram, dll.), Dan jika praktisi menyampaikan pesan merek secara efektif dan memenuhi kebutuhan publiknya, publisitas dari mulut ke mulut akan dihasilkan dan berpotensi memberikan jangkauan luas bagi perancang dan produk mereka.