Wong Fei-hung: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Monsorenji (bicara | kontrib) menambah pranala dalam |
Perbaikan kata dan menambah pranala dalam |
||
Baris 40:
|teacher = Luk Ah-choi<br>Wong Kay-ying (ayahnya sendiri)}}
{{Seni bela diri Cina}}
'''Wong Feihung''' atau '''Hwang Fei-hong''' (''hanzi tradisional'': 黃飛鴻; ''hanzi sederhana'': 黄飞鸿; pinyin: Huáng Fēihóng; Cantonese: Wòhng Fēihùhng) ({{lahirmati||9|7|1847||25|3|1924}}) adalah seorang praktisi ilmu bela diri [[Hung Ga]], guru besar, [[Tabib, sembuhkanlah dirimu sendiri|tabib]] [[Tradisi|tradisional]] [[Tiongkok|Cina]] dan juga [[revolusioner]] yang kemudian menjadi pahlawan rakyat [[Tiongkok]].
Ayahnya, Wong Kay-ying adalah tabib, serta ahli
Kombinasi antara pengetahuan ilmu pengobatan tradisional dan teknik
Secara rahasia, keluarga Wong terlibat aktif dalam gerakan bawah tanah melawan pemerintahan [[Dinasti Qing]] yang korup dan penindas.
Wong Fei-hung mulai mengasah bakat beladirinya sejak berguru kepada Luk Ah-choi yang juga pernah menjadi guru ayahnya. Luk Ah-choi inilah yang kemudian mengajarinya dasar-dasar jurus Hung Gar yang membuat Fei-hung sukses melahirkan jurus "Tendangan Tanpa Bayangan" yang legendaris.
Baris 54:
Hung Hei-kwun ini adalah pemimpin pemberontakan bersejarah yang hampir mengalahkan dinasti penjajah Qing. Jika saja pemerintah Qing tidak meminta bantuan pasukan-pasukan bersenjata bangsa asing (Rusia, Inggris, Jepang), pemberontakan pimpinan Hung Hei-kwun itu niscaya akan berhasil mengusir pendudukan Dinasti Qing.
Setelah berguru kepada Luk Ah-choi, Wong Fei-hung kemudian berguru pada ayahnya sendiri hingga pada awal usia 20-an tahun, ia telah menjadi ahli pengobatan dan
Kemampuan beladirinya semakin sulit ditandingi ketika ia berhasil membuat jurus baru yang sangat taktis namun efisien yang dinamakan jurus "Cakar Macan" dan jurus "Sembilan Pukulan Khusus".
Baris 62:
Wong Fei-hung tiga kali menikah karena istri-istrinya meninggal dalam usia pendek. Seorang anaknya terbunuh dalam suatu insiden perkelahian dengan mafia.
Setelah istri ketiganya wafat, Wong Fei-hung memutuskan untuk hidup sendiri sampai kemudian ia bertemu dengan Mok Kwai-lan, seorang perempuan muda yang kebetulan juga ahli beladiri. Mok turut mengajar
Pada 1924 Wong Fei-hung meninggal dalam usia 76 tahun. Masyarakat Cina, khususnya di Kwangtung dan Kanton mengenangnya sebagai pahlawan pembela kaum tertindas yang tidak pernah gentar membela kehormatan mereka. Siapapun dan berapapun jumlah orang yang menindas orang miskin.
|