Raden Kian Santang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Pengembalian manual pengguna baru menambah pranala merah Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa)
Baris 378:
Permaisuri kedua bernama Nyai Ratu Kentring Manik. Kentring Manik mempunyai putra bernama Raden Surawisesa, yang kelak menjadi pewaris takhta Pajajaran. Kentring Manik merupakan adik dari Prabu Amuk Marugul, Raja Japura, di kawasan pesisir Pasundan bagian utara.
 
Buah pernikahanannya dengan Nyai Subang Larang, Prabu Siliwangi mempunyai dua orang putra dan satu orang puti. Putra pertama Siliwangi bernama yaitu Raden Walangsungsang (Ahmad Ridho), atau dikenal dengan Pangeran Cakra Buana. Anak kedua Siliwangi yaitu perempuan bernama Nyimas Rara Santang ([[Rientammy]]), dan yang ketiga yaitu laki-laki bernama Raden Kian Santang ([[Alwi Assegaf]]). Ketiga anak ini dibesarkan dalam pengajaran Islam sehingga tumbuh menjadi [[Muslim|muslim]] dan [[Muslimah|muslimah]] yang taat. Sejak lahir, Kian Santang sudah menampakkan keistimewaannya. Antara lain, sejak kecil dia sudah pintar membaca Al Qur’an, membaca kejadian yang akan datang, tahu apa yang ada di pikiran orang lain, suka menolong, dan lebih dekat dengan masyarakat miskin ketimbang kalangan istana. Namun, ada yang cemas dengan kelahiran Kian Santang, yaitu Nini Durga (Dwi Putrantiwi), pengikut aliran hitam. Tokoh ini sangat sakti, bisa menjelma jadi apa saja. Dia juga punya banyak pengikut yang sangat setia, rela melakukan apa saja yang diperintahkan Nini Durga.
 
Lahirnya Kian Santang sudah diramalkan oleh Nini Durga, bahwa anak itu kelak bakal menjadi penghalang sepak terjangnya. Wanita penyihir yang sakti ini lalu berusaha menyingkirkan Kian Santang dengan berbagai cara. Dengan kesaktiannya dia menjelma