Ada Apa dengan Cinta?: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Memperbaiki kesalahan kata. Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
Baris 194:
=== Tanggapan kritis ===
''Ada Apa dengan Cinta?'' mendapat respon yang sangat positif dari para pengamat dan pemerhati film Indonesia. Leila S. Chudori, jurnalis dari majalah ''[[Tempo]]'',
Mundari dalam artikelnya di ''[[Koran Tempo]]'' mengatakan kalau alur cerita dari film ini "terkesan klasik." dan menjelaskan bahwa film ini "mempunyai atmosfer percintaan yang santun, puitis, tapi memukau dan menyentuh remaja."<ref>http://www.infoanda.com/linksfollow.php?lh=UwYGVgYBAAdW{{Pranala mati|date=Januari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Budi Maryono dari surat kabar ''[[Suara Merdeka]]'' mengatakan bahwa ''Ada Apa dengan Cinta?'' merupakan bukti bahwa orang Indonesia masih bisa membuat film. Ia lebih jauh menjelaskan: "Paduan antara akting para pemain dan besutan sutradara membuat film produksi Miles Production itu tampil penuh darah, gairah, dana menyentuh jiwa. Sepanjang tayangan, kadang saya tertawa, kadang diam menahan nafas, kadang menata dada yang sesak, kadang gagal menahan guliran air mata."<ref>{{Cite web |url=http://www.suaramerdeka.com/harian/0211/02/bud5.htm |title=Salinan arsip |access-date=2019-03-09 |archive-date=2016-03-06 |archive-url=https://web.archive.org/web/20160306012737/http://www.suaramerdeka.com/harian/0211/02/bud5.htm |dead-url=yes }}</ref> Namun demikian, pemerhati film Indonesia JB Kristanto dalam resensinya untuk situs ''Film Indonesia'' menyebut ''Ada Apa dengan Cinta?'' sebagai film "berkualitas standar" dan merasa kalau pujian-pujian yang diberikan pada film ini terasa berlebihan.<ref>http://filmindonesia.or.id/movie/review/rev4cd636ea84c34#.T8sru4H9bIW</ref>
|