Lampung: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Sejarah: Memperbaiki pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Sejarah: Memperbaiki pranala
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 138:
[[Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan]] adalah tokoh perjuangan lascar pejuang dari [[Partai Syarikat Islam Indonesia]] (PSII) sekaligus pendiri pertama kali di Sumatra Selatan , Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan ini juga yang membawa sekaligus, Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan Tamong Batin yang merupakan Ayah Kandung dari Ratu Rochma Syuri Maulana gelar Ratu Mas Ria Intan (Ratu Kepaksian Pernong, Atas jasa-jasa para Pahlawan kemudian Pemerintah membangun Tugu Monpera Simpang Sender Ranau Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan di makamkan di makam pahlawan komarung. Nama dari pahlawan rakyat ranau tersebut di abadikan menjadi nama salah satu jalan di tengah kota Batu Raja, Pada saat menempuh jenjang pendidikan Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan tinggal bersama-sama di rumah Ki Hadjar Dewantara bersama-sama juga dengan H. Agus Salim, Dr. (H.C.) Ir. H. [[Soekarno]], Daud Beureu'eh, dan kartosuryo, bahkan pada saat terjadi bertentangan berhadapan melawan belanda pada saat belanda ingin menguasai wilayah perkebunan tembakau di gunung seminung Ranau pada saat itu masyarakat Ranau melakukan perlawanan secara hukum Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan datang membawa seorang teman seperjuangannya yaitu H. Agus Salim, H. Agus Salim bersama-sama dengan Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan menghadapi melawan Belanda dalam masalah hukum melalui jalur pengadilan kala itu, dan dimenangkan oleh rakyat yang diwakili oleh Ki. Akmal Gelar Dalom Raja Kapitan dan H. Agus Salim di dalam sejarah.
 
Hingga menjelang Indonesia merdeka tanggal 17 Agustus 1945 dan periode perjuangan fisik setelah itu, putra Lampung tidak ketinggalan ikut terlibat dan merasakan betapa pahitnya perjuangan melawan penindasan penjajah yang silih berganti. Sampai akhirnya sebagai mana dikemukakan pada awal uraian ini pada tahun 1964 Keresidenan Lampung ditingkatkan menjadi Daerah Tingkat I Provinsi Lampung. Dengan Gubernur pertama Pjs Kusno Danupoyo dengan wakil Gubernur Nadirsyah Zaini periode (1964–1966) dilanjutkan dengan gubernur terpilih kala itu adalah '''Zainal Abidin Pagaralam''' dengan Sekda Provinsi Lampung [[Mochtar Hasan|Drs. H. Muchtar Hasan,S.H.]]
periode (1966—1973)<ref>https://labrak.co/2019/09/in-memoriam-mochtar-hasan/</ref><ref>https://radarcom.id/2019/09/02/kenangan-tak-terlupakan-pangeran-edward-syah-pernong-terhadap-sosok-almarhum-hi-mochtar-hasan/</ref>.
 
Kejayaan Lampung sebagai sumber lada hitam pun mengilhami para senimannya sehingga tercipta lagu Tanoh Lada. Bahkan, ketika Lampung diresmikan menjadi provinsi pada 18 Maret 1964, lada hitam menjadi salah satu bagian lambang daerah itu. Namun, sayang saat ini kejayaan tersebut telah pudar. Kejayaan Lampung dari Jaman dahulu hingga sekarang di [[Kepaksian Sekala Brak]] adalah penghasil kopi favorit dunia. Sekala Brak dengan ketinggian tanah 500 hingga .1000 di atas permukaan laut (mdpl). Tanah subur memiliki perkebunan Kopi penyumbang ekspor terbanyak pertahunnya luas perkebunan kopi di sekala brak adalah diatas 53 ribu hektare (ha) tang berada di 15 Kecamatan di Kabupaten Lampung Barat pada Jaman Pra-sejarah saat ini. perkebunan tersebut 100% dikelolah oleh rakyat sebanyak diatas 35.737 KK petani kopi. '''Sekitar 80% rakyat [[Kabupaten Lampung Barat]] Mata pencahariannya adalah perkebunan Kopi'''. Dorongan dari pemerintah dalam memberikan arahan kepada petani agar menerapkan sistem tanam tepat guna menjadi salah satu faktornya. Dalam meningkatkan produksi tanaman kopi khas lampung serta sebagai langkah mempermudah petani kopi dalam melakukan perbaikan lahan yang sudah dianggap tidak produktif lagi, Kabupaten Lampung Barat, menjadi sentra ujicoba pengembangan sistem [[Embriogenesis somatik]]<ref>https://media.neliti.com/media/publications/77634-none-fe383b23.pdf</ref> (ES) tanaman kopi untuk Provinsi Lampung<ref>https://travel.detik.com/cerita-perjalanan/d-5388680/lampung-barat-rumah-kopi-favorit-dunia</ref>.