Miagan, Mojoagung, Jombang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Kesalahan pranala pipa)
HsfBot (bicara | kontrib)
k Bot: di era → pada era (WP:BAHASA)
Baris 27:
Adapun bukti sejarah desa Karang Bulak ialah adanya prasasti yang ada di jembatan sungai kecil yang juga bernama sungai karang bulak yang mengalir di sepanjang desa miagan dan di prasasti itu tertulis jelas bernama jembatan Karang Bulak namun prasasti yang terukir di sungai tersebut kini sudah di museumkan, selain itu ada dua peninggalan sejarah di desa miagan yaitu berupa pemakaman kuno/punden keramat, di wilayah dusun pandean ada makam mbah dalem yang juga dijadikan sebagai komplek pemakaman bagi kepala desa yang telah meninggal dunia dan didusun miagan ada juga komplek pemakaman/punden keramat dari Mbah To Goeno, Mbah To Wirdjo dan Mbah To Djoyo)   
 
Dari perkembangan desa karang bulak pada masa pemerintahan mojopahit pada masa kehancuran setelah Perang Paregreg, berkembangnya kasultanan Demak di tanah Jawa dan pengaruh siar WALISONGO banyaknya orang didesa Karang Bulak yang mendalami seni Karawitan sehingga masyarakat desa karang bulak banyak yang ahli dalam bermain Gamelan maka sejak saat itulah oleh pemerintahan kerajaan mojopahit yang sudah menjadi kadipaten dan merupakan bagian kesultanan Demak pada masa Bhre Girindrawardhana memangku pimpinan kadipaten Mojopahit desa karang bulak berganti nama menjadi desa Wiyagan yang artinya desa tempat bermukimnya para Wiyaga (Tukang penabuh gamelan), mungkin karena pengaruh salah penulisan dan pengucapan kosakata istilah wiyagan tersebut berganti nama menjadi "Miyagan", dan selanjutnya dipada era penyempurnaan ejaan dan kosakata yang terjadi di Indonesia istilah nama Miyagan disempurnakan mejadi Miagan dan nama itulah yang sampai sekarang menjadi nama resmi dari desa Miagan ini.
 
Sejarah Pemerintahanan desa Miagan setelah Kemerdekaan Republik Indonesia dimulai pada