Pagat Batu Benawa: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>") |
Menambahkan informasi detail mengenai hal umum dan beberapa fasilitas terbaru. |
||
Baris 1:
'''Pagat Batu Benawa''' adalah [[objek wisata alam]] yang berada di kaki [[Bukit Batu Bini]], [[Desa Pagat]], [[Batu Benawa, Hulu Sungai Tengah|Kecamatan Batu Benawa]], [[Kabupaten Hulu Sungai Tengah]], [[Provinsi Kalimantan Selatan]].<ref name=dispora >{{cite web|url=http://disporabudpar.hulusungaitengahkab.go.id/?set=viewWisata&flag=1&page=1&id=12|title=disporabudpar-HST|access-date=2015-04-17|archive-date=2015-04-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20150417174022/http://disporabudpar.hulusungaitengahkab.go.id/?set=viewWisata&flag=1&page=1&id=12|dead-url=yes}}</ref><ref name= republika>{{cite web|url=http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/06/11/n6zl40-taman-wisata-batu-benawa-dinilai-perlu-dibenahi|title=republika.co.id}}</ref> Lokasi objek wisata tersebut berjarak sekitar 7 [[kilometer]] dari [[Barabai, Hulu Sungai Tengah|Kota Barabai]].<ref name= republika /> Objek wisata ini merupakan salah satu kawasan wisata dikelola oleh [[Kabupaten Hulu Sungai Tengah|Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah]].
== Deskripsi ==
Baris 6:
Untuk menyeberangi sungai ini ada dua alternatif, yaitu lewat [[jembatan gantung]] yang telah dibangun atau melalui [[rakit]] bambu yang disusun sampai ke seberang, Untuk melewati kedua jalur ini harus membayar uang untuk bisa menyeberang.<ref name="backpaker">{{cite web|url=http://www.backpackerborneo.com/2010/12/pagat-batu-benawa.html|title=backpakerborneo.com}}</ref>
Untuk menaiki bukit sudah dibangun tangga dari semen dan kayu, terdapat puluhan anak tangga untuk dapat ke puncak. Namun sesampainya di puncak akan terlihat ''landscape'' yang menghijau serta
== Sejarah ==
Konon pada zaman dahulu kala, di Desa Pagat, Kalimantan Selatan, hiduplah seorang janda tua bernama Diang Ingsung dengan seorang anaknya yang bernama Raden Penganten. Kehidupan mereka berdua diliputi dengan rasa kasih sayang, karena keluarga itu hanya terdiri dari dua orang sehingga tidak ada anggota keluarga lain tempat membagi kecintaannya.
Kehidupan mereka sangat sederhana. Mereka hanya hidup dari alam sekitarnya, tanaman hanya terbatas pada halaman rumahnya, demikian pula perburuannya terbatas pada binatang-binatang yang ada di sekitar desa mereka. Karena itulah maka pada Demikian keras kehendak Raden Penganten, sehingga walaupun ia dihalang-halangi dan dilarang ibunya, ia tetap juga pada kemauannya. Akhirnya, si ibu hanya tinggal berpesan kepada anak satu-satunya yang ia kasihi, agar anaknya membelikan sekadar oleh-oleh apabila anaknya kembali dari perantauan. Maka, berangkatlah Raden Penganten ke sebuah negeri yang jauh dari desanya. Di sana ia dapat memperoleh rezeki yang banyak, karena selalu jujur dalam setiap perbuatannya. Di sana ia dapat pula menabungkan uangnya hingga dapat membeli barang-barang yang berharga untuk dapat dibawa kembali kelak. Di perantauan, Raden Penganten dapat pula menikah dengan seorang putri dari Berita kedatangannya itu terdengar pula oleh ibunya. Ibunya yang sekarang telah tua, dengan sangat tergesa-gesa datang ke pelabuhan untuk menjemput anaknya yang tercinta. Namun ketika sampai di pelabuhan, betapa kecewanya hati Diang Ingsung, jangankan mendapat oleh-oleh yang dipesannya dulu, mengakui dirinya sebagai ibu yang telah melahirkannya pun, Raden Penganten tidak mau.
Rupanya, di depan istrinya yang cantik jelita, ia merasa malu mengakui Diang Ingsung yang telah tua renta dan berpenampilan sangat bersahaja itu sebagai ibunya. Betapa besar rasa kecewa dan sakit hati Diang Ingsung. Tapi ia masih berusaha menginsafkan anaknya yang durhaka itu, tapi Raden Penganten tetap membantah dan tetap tidak mau mengakui ibunya itu. Ia malahan membelokkan kapalnya mengarah ke tujuan lain meninggalkan pelabuhan dan Diang Ingsung yang hancur hatinya karena perbuatan anaknya yang durhaka. Dengan hati yang penuh diliputi rasa kecewa dan putus asa, Diang Iangsung lalu memohon kepada yang Maha Kuasa agar anaknya mendapat balasan yang setimpal dengan kedurhakaan terhadap dirinya. Seketika itu juga datanglah badai dan topan menghempaskan kapal Raden Penganten hingga pecah menjadi dua. Tentu saja seluruh isi kapal itu termasuk anaknya yang durhaka tenggelam dan binasa. Adapun bekas pecahan kapal itu kemudian berubah menjadi gunung batu yang kemudian dinamakan Gunung Batu Benawa.<ref name= == Fasilitas ==
Untuk kenyamanan pengunjung, objek wisata Pagat Batu benawa dilengkapi beberapa fasilitas seperti: mandi di sungai alami, goa pagat, puncak Sarigading, [[
== Referensi ==
|