Pada tanggal 27 September 2016, saat memperkenalkan sebuah proyek pemerintah melalui sebuah pidato di depan warga [[Kepulauan Seribu]], Basuki menghimbau agar warga setempat tetap menerima proyek pemerintah tersebut tanpa harus sungkan meskipun tidak memilihnya.
Basuki mengakui dan menyadari bahwa beberapa warga dapat dimengerti jika mereka tidak memilihnya karena mereka "diancam dan ditipu" oleh beberapa kelompok yang menggunakan Surat Al-Maidah Ayat 51 yang mengacu pada sebuah ayat yang oleh beberapa kelompok disebut sebagai alasan untuk menentangnya.<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita/d-3315203/soal-al-maidah-51-ahok-saya-tak-berniat-melecehkan-ayat-suci-alquran|title=Soal Al Maidah 51, Ahok: Saya Tak Berniat Melecehkan Ayat Suci Alquran|last=Iqbal|first=M.|website=detiknews|language=id-ID|access-date=2020-05-23}}</ref>
Pemprov DKI kemudian mengunggah rekaman kunjungan Kepulauan Seribu tersebut ke [[YouTube]]. Video tersebut kemudian disunting oleh Buni Yani dan diunggah di Facebook, dengan keterangan yang dituduh menimbulkan salah tafsir oleh beberapa orang, walau secara kebahasaan sebenarnya tidak terbukti demikian.<ref>{{Cite web|url=https://megapolitan.kompas.com/read/2017/04/28/19355001/penjelasan.buni.yani.tulis.penistaan.terhadap.agama.soal.video.ahok|title=Penjelasan Buni Yani Tulis "Penistaan Terhadap Agama?" soal Video Ahok|last=Media|first=Kompas Cyber|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2020-05-23}}</ref>