Triteisme: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
←Membuat halaman berisi ''''Triteisme''' (dari Bahasa Yunani τριθεΐα, "tiga dewa"<ref name="ODB">{{ODB|first=Alexander|last=Kazhdan|title=Tritheism|url=https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780195046526.001.0001/acref-9780195046526-e-5602}}</ref>) adalah bidaah Kristen nontrinitarian di mana kesatuan Trinitas dan dengan demikian monoteisme ditolak. Ini lebih merupakan "kemungkinan penyimpangan" daripada aliran pemikiran aktual mana pun yang menempatkan ti...'
 
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Triteisme''' (dari [[Bahasa Yunani]] τριθεΐα, "tiga dewa"<ref name="ODB">{{ODB|first=Alexander|last=Kazhdan|title=Tritheism|url=https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780195046526.001.0001/acref-9780195046526-e-5602}}</ref>) adalah bidaah [[Kristen]] nontrinitarian di mana kesatuan Trinitas dan dengan demikian [[monoteisme]] ditolak. Ini lebih merupakan "kemungkinan penyimpangan" daripada aliran pemikiran aktual mana pun yang menempatkan tiga dewa terpisah.y]] and thus [[monotheism]] are denied. It represents more a "possible deviation" than any actual school of thought positing three separate deities.<ref name="Vannier">{{citation |author=Marie-Anne Vannier |title=Tritheism |encyclopedia=Encyclopedia of the Middle Ages |editor=André Vauchez |editor-link=André Vauchez |publisher=James Clarke & Co |year=2005 |orig-year=2002 |url=https://www.oxfordreference.com/view/10.1093/acref/9780227679319.001.0001/acref-9780227679319-e-2879}}.</ref> Biasanya "lebih dari sekadar label permusuhan" diterapkan pada mereka yang menekankan individualitas setiap hipostasis atau pribadi ilahi—Bapa, Putra, dan Roh Kudus—atas kesatuan Trinitas secara keseluruhan. Tuduhan itu sangat populer antara abad ke-3 dan ke-7 Masehi.
 
Dalam sejarah Kekristenan, berbagai teolog telah dituduh terjerumus ke dalam triteisme. Di antara yang paling awal adalah monofisit John Philoponos (meninggal sekitar tahun 570) dan para pengikutnya, seperti Eugenios dan Konon dari Tarsos. Mereka mengajarkan bahwa sifat umum dari Trinitas adalah sebuah abstraksi, sehingga walaupun ketiga pribadi itu sehakikat, mereka berbeda dalam sifat-sifatnya. Pandangan mereka adalah upaya untuk mendamaikan Aristoteles dengan Kekristenan. Pandangan ini, yang dipertahankan oleh Patriark Peter III dari Antiokhia, dikutuk sebagai triteisme di sebuah sinode di Alexandria pada tahun 616. Itu sekali lagi dikutuk sebagai triteisme di konsili ketiga Konstantinopel pada 680–81.