Gajah Mada: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akhir hidup: menambahkan ringkasan
Tag: Dikembalikan LTA Sekala Brak VisualEditor-alih
Tag: Dikembalikan LTA Sekala Brak VisualEditor-alih
Baris 92:
Adapun ''Kidung Sunda'' menyebutkan bahwa Gajah Mada tidak meninggal. Kidung ini membeberkan bahwa Gajah Mada moksa dalam pakaian kebesaran bak Dewa Visnu. Dia moksa di halaman kepatihan kembali ke khayangan. Namun, Agus Aris Munandar menyatakan bahwa akhir kehidupan Gajah Mada lenyap dalam uraian ketidakpastian karena dia malu dengan pecahnya tragedi Bubat. Selanjutnya, menurut Agus, bisa ditafsirkan bahwa Gajah Mada memang sakit dan meninggal di Kota Majapahit atau di area ''Karsyan'' yang tak jauh dari sana. Itu sebagaimana dengan keterangan kembalinya Rajasanagara ke ibu kota Majapahit dalam ''Nagarakretagama'', segera setelah mendengar sang patih sakit.
 
Adapun sejarah di [[Sekala Brak]] [[Lampung]], yang dijelaskan juga oleh Mpu Prapanca dalam pupuh 80 bait 2-4 Kakawin Nagarakretagama, setelah pengabdiannya di Majapahit, Gajah Mada yang berjuluk Begukh Sakti di Lampung kembali ke [[Gajah Minga Surabaya]] pada tahun 1357 Masehi. Selanjutnya Begukh Sakti membuka lahan pemukiman baru yang diberi nama Trowulan pada tahun 1358 Masehi, dengan maksud untuk diberikan kepada beberapa anggota keluarga sekaligus tempat menghabiskan masa tuanya menjadi Pertapa. Bekas pemukiman tersebut sekarang disebut Trulan dekat air terjun Way Tangan dan situs Lesung Dadakhi yang berlokasi di wilayah Luas Kecamatan Batu Ketulis Kabupaten Lampung Barat.
Setelah lega bertapa brata, Begukh Sakti yang saat itu masih memeluk agama Siwa Budha meninggal dunia di Pantai Selalau Krui Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung pada tahun 1364 Masehi. Dengan maksud untuk mencapai Moksa dalam ajaran Siwa Budha, Begukh Sakti rela meninggal dunia dengan cara terpisah antara Kepala dengan Badannya, sebagaimana diisyaratkan oleh Mpu Prapanca dalam Pupuh 80 bait 4 Kitab Kakawin Nagarakretagama, Menenteramkan hati pertapa yang rela tinggal di pantai, gunung dan hutan, Lega bertapa brata dan bersamadhi demi kesejahteraan negara. Kepala Begukh Sakti dimakamkan di Kenali Kecamatan Belalau Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung yang dikenal dengan sebutan Keramat Begukh Sakti Segedahwani, sedangkan Badannya dimakamkan di pinggir Pantai Selalau Krui Kabupaten Pesisir Barat Provinsi Lampung.