Mochtar Naim: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Kehidupan awal: Meluruskan kalimat sesuai rujukan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Pindah ke pranala luar Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 61:
== Teori Kebudayaan ==
Selain menggunakan pendekatan dialektika (teori konflik) dalam melihat polarisasi budaya di Indonesia,<ref>Mujibur Rohman, Minangkabau-Jawa: Dialektika Dua Kebudayaan dan Identitas Budaya, 16 Juni 2010, MelayuOnline.com</ref> Mochtar juga melahirkan istilah "Minang-kiau". Istilah ini dipersepsikannya dari kebiasaan orang Minang yang suka merantau dan berdagang, seperti halnya orang Cina Perantauan (Hoa-kiau). Lebih jauh lagi Mochtar berpendapat bahwa di samping merantau dan berdagang, pola hidup masyarakat Minangkabau yang sangat menonjol adalah suka berpikir dan menelaah. Sehingga dari kebiasaan itu, Minangkabau banyak melahirkan para pemikir dan tokoh-tokoh yang berpengaruh. Melihat kecenderungan ini, maka Mochtar juga menyamakan masyarakat Minang sebagai "Yahudinya Indonesia".<ref>Mochtar Naim, Perantauan Masyarakat Minang dan Masalah Kewiraswastaan, 1 Januari 1975, Makalah</ref>
== Catatan kaki ==
|