Fatahillah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Koektrommel (bicara | kontrib)
iw
Dhyanti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 29:
Kegagalan ekspedisi Malaka (1521) membuat Kesultanan2 Islam di tanah Jawa mengambil sikap defensif dan memancing Portugis untuk datang. Sehingga Bulan Juni 1527, Portugis yang telah merasa diatas angin mencoba menerobos Sunda Kelapa, langsung diluluhlantakkan oleh armada Islam dibawah pimpinan F Kh, kemenangan besar ini kemudian dirayakan sebagai hari lahir Jayakarta dan kemudian disebut Jakarta. F Kh atau Tubagus Pasai diberi gelar baru yaitu Fatahillah (yang berarti Kemenangan Allah SWT).
 
Setelah kemenangan ini F Kh diangkat Sunan Gunung Jati sebagai Penasehat Kesultanan Cirebon, sedangkan kota Jayakarta diserahkan ke menantu FKh, yaitu [[Tubagus Angke]]. Setelah wafatnya Tubagus Angke diserahkan kepada putra beliau yaitu [[Pangeran Jayakarta]] yang kemudian pada 1619 karena kalah dalam konflik dengan [[VOC]], meninggalkan Jayakarta yang <u>dibumihanguskan yaitu pemusnahan dengan cara pembakaran barang,gedung,bangunana agar tak dapat dipakai oleh musuh walaupun penghuni daerah merasa berat hati melakukannya.
</u>
 
{{indo-bio-stub}}