Usman Arrumy: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Syaima Savana (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
k Suntingan Syaima Savana (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Rahmatdenas
Tag: Pengembalian
Baris 39:
}}
 
'''Usman Arrumy''' ({{lahirmati|[[Demak|Jogoloyo, Demak]], [[Jawa Tengah]]|6|2|1990}}) adalah [[sastrawanpenyair]] berkebangsaan [[Indonesia]]. Ia aktif menulis dan menerjemahkan puisi, terutama dengan mengangkat tema ketuhanan dan cinta. Ia mulai gemar menulis terutama puisi sejak masih di pesantren Kaliwungu.<ref>{{Cite web|last=Ali|first=Adhim|date=14 Juni 2020|title=Mengenal Tuhan Melalui Syair Kasmaran Usman Arrumy|url=https://mediasantrinu.com/2020/06/14/mengenal-tuhan-melalui-syair-kasmaran-usman-arrumy/|website=Media Santri Nu|access-date=13 Agustus 2021}}</ref> Namanya dikenal melalui karya-karyanya berupa [[esai]] dan [[puisi]] yang dipublikasikan di sejumlah [[surat kabar]] dan terangkum dalam berbagai [[antologi]]. Nama dan kiprahnya tercatat dalam buku ''[[Apa & Siapa Penyair Indonesia]]'' terbitan Yayasan Hari Puisi, 2018.<ref>[http://www.goodreads.com/author/show/8366768.Usman_Arrumy Profil Usman Arrumy] ''Good Reads''. Diakses 14 Juni 2020</ref><ref>Profil Usman Arrumy dalam buku ''[[Apa & Siapa Penyair Indonesia]]'', Yayasan Hari Puisi, 2018, ISBN 978-602-50502-0-6</ref> Usman sering diundang sebagai narasumber dalam acara kesastraan dan kepenulisan ke berbagai Universitas, Pondok Pesantren, dan kafe.
 
== Kiprah Kepenulisan ==
 
[[Berkas:UA sowan SDD.jpg|kiri|jmpl|Usman Arrumy sowan Sapardi Djoko Damono]]Puisi-puisinya dianggap mengandung nilai sufistik, selain karena subjek yang mengarah ke dua komponen sekaligus, yaitu Tuhan dan manusia, juga karena terpengaruh pada latar belakang dan lingkungannya<ref>{{Cite journal|last=Akhmad|date=2020|title=Representasi Nilai Sufistik dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy|url=http://riset.unisma.ac.id/index.php/jp3/article/view/7276|journal=Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran|volume=15|issue=25|pages=21}}</ref>, dan terutama buku puisinya berjudul Kasmaran juga dikaji untuk membedah konsep metafisika Muhammad Iqbal,<ref>{{Cite journal|last=Indarti|first=Titik|date=2020|title=Entitas Ego dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy|url=https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-sapala/article/view/35332|journal=Jurnal Sapala|volume=07|issue=01}}</ref> Penyair dari [[Demak]] yang akrab dipanggil [[Gus]]<ref>{{Cite web|last=Atiq|first=Ni'matus|date=6 January 2021|title=Puisi: Media Dakwah Penuh Cinta|url=https://pronesiata.id/single/Esai/puisi-media-dakwah-penuh-cinta|website=Pronesiata.id|access-date=13 Agustus 2021}}</ref> ini telah disebut-sebut KH [[Mustofa Bisri|Ahmad Mustofa Bisri]] sebagai penyair masa depan Indonesia. Dan penyair celurit emas dari [[Madura]] KH [[D. Zawawi Imron]] menyebutnya sebagai penyair penghayat. <ref> Gus Mus dan D. Zawawi Imron dalam pengantar [https://books.google.co.id/books/about/Asmaraloka.html?id=drj8DwAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y Asmaraloka]</ref>
[[Berkas:UA sowan SDD.jpg|kiri|jmpl|Usman Arrumy sowan Sapardi Djoko Damono]]Usman Arrumy menghabiskan masa kecilnya di lingkungan pesantren Jogoloyo, Demak, asuhan ayahnya. Pernah menimba ilmu di pesantren asuhan KH. Wahid Zuhdi, Bandungsari, Grobogan, pada tahun [[2006]], kemudian di pesantren asuhan KH. Dimyati Rois, Kaliwungu, [[Kendal]], sampai tahun [[2012]]. Lalu mengenyam pendidikan di [[Universitas Al-Azhar]], [[Kairo]], [[Mesir]], dalam kurun waktu [[2012]] sampai [[2020]]. Latar belakang yang kental akan dunia keagamaan itulah yang menjadikan puisi-puisinya membawa spirit religiusitas, meski puisi-puisi yang ditulisnya mayoritas berlatar cinta anak muda. <ref>{{Cite web|last=Ali|first=Adhim|date=15 September 2017|title=Kasmaran: Puisi-puisi Menuju Tuhan|url=https://www.nu.or.id/post/read/81260/kasmaran-puisi-puisi-menuju-tuhan|website=Nu Online|access-date=13 Agustus 2021}}</ref>
 
Pada 2016, Usman Arrumy telah menerjemahkan puisi-puisinya Sapardi Djoko Damono ke dalam bahasa Arab, diberi judul ''Hammuka Daimun'', mengacu pada buku pertamanya berjudul ''DukaMu Abadi'', dan diterbitkan oleh penerbit Mesir Tweeta Publishers.<ref>{{Cite journal|last=Akmaliyah|first=& Laely|date=2020|title=Studi Kasus Terjemahan Arab atas Dua Sajak Karya Sapardi Djoko Damono oleh Usman Arrumy|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jat/article/view/6398|journal=Al-Tsaqofa: Jurnal Ilmiah dan Peradaban Islam|volume=17|issue=2|pages=04}}</ref>
Puisi-puisinya dipandang oleh [[Sapardi Djoko Damono]] sebagai upaya sungguh-sungguh untuk meneruskan tradisi puisi sufi yang sudah sejak ratusan tahun yang lampau dikembangkan di [[Timur Tengah]] dan negeri-negeri lain yang mendapat pengaruh [[Islam]], sebab ia rupanya telah menyatukan dan mengembangkan pemahamannya atas puisi Indonesia dan Arab <ref>{{Cite book|last=Arrumy|first=Usman|date=2017|url=https://g.co/kgs/851jg1|title=Kasmaran: sepilihan puisi|location=Yogya|publisher=Diva Press|isbn=978-602-391-416-6|pages=144 hlm|url-status=live}}</ref> Kehidupan Usman sebagai santri, telah merepresentasikan relasi antara Tuhan, manusia, dan cinta dalam puisi-puisinya.<ref>{{Cite journal|last=Nur Alim|first=Bayu Aji|date=2019|title=Gaya Bahasa Perbandingan dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy|url=https://totobuang.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/totobuang/article/view/151|journal=Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan|volume=7|issue=02|pages=13}}</ref>
 
Puisi-puisinya dianggap mengandung nilai sufistik, selain karena subjek yang mengarah ke dua komponen sekaligus, yaitu Tuhan dan manusia, juga karena terpengaruh pada latar belakang dan lingkungannya<ref>{{Cite journal|last=Akhmad|date=2020|title=Representasi Nilai Sufistik dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy|url=http://riset.unisma.ac.id/index.php/jp3/article/view/7276|journal=Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran|volume=15|issue=25|pages=21}}</ref>, dan terutama buku puisinya berjudul Kasmaran juga dikaji untuk membedah konsep metafisika Muhammad Iqbal,<ref>{{Cite journal|last=Indarti|first=Titik|date=2020|title=Entitas Ego dalam Puisi Kasmaran Usman Arrumy|url=https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-sapala/article/view/35332|journal=Jurnal Sapala|volume=07|issue=01}}</ref> Penyair dari [[Demak]] yang akrab dipanggil [[Gus]]<ref>{{Cite web|last=Atiq|first=Ni'matus|date=6 January 2021|title=Puisi: Media Dakwah Penuh Cinta|url=https://pronesiata.id/single/Esai/puisi-media-dakwah-penuh-cinta|website=Pronesiata.id|access-date=13 Agustus 2021}}</ref> ini telah disebut-sebut KH [[Mustofa Bisri|Ahmad Mustofa Bisri]] sebagai penyair masa depan Indonesia. Dan penyair celurit emas dari [[Madura]] KH [[D. Zawawi Imron]] menyebutnya sebagai penyair penghayat. <ref> Gus Mus dan D. Zawawi Imron dalam pengantar [https://books.google.co.id/books/about/Asmaraloka.html?id=drj8DwAAQBAJ&source=kp_book_description&redir_esc=y Asmaraloka]</ref>
 
=== Penerjemahan ===
Pada 2016, Usman Arrumy telah menerjemahkan puisi-puisinya Sapardi Djoko Damono ke dalam bahasa Arab, diberi judul ''Hammuka Daimun'', mengacu pada buku pertamanya berjudul ''DukaMu Abadi'', dan diterbitkan oleh penerbit Mesir Tweeta Publishers. Sleem Shahbany, penyair terkemuka Mesir telah mengapresiasi Hammuka Daimun dengan menuliskan kata pengantar, ia menyebut Sapardi Djoko Damono sebagai penyair besar karena memilih puisi untuk menyibak lingkungan si penyair dan budaya masyarakatnya. Dan Hammuka Daimun sebagai terjemahan dari puisi-puosi Indonesia merupakan proses pengenalan budaya yang berbeda.<ref>{{Cite news|last=Ahya|first=Zaim|date=21 Juli 2020|title=Hammuka Daimun, Kumpulan Puisi Sapardi yang Diterjemah ke Bahasa Arab|url=https://alif.id/read/zaim-ahya/hammuka-daimun-kumpulan-puisi-sapardi-yang-diterjemah-ke-bahasa-arab-b231447p/|work=Alif.id|access-date=13 Agustus 2021}}</ref> Dalam buku tersebut berjumlah 76 puisi, sesuai usia Sapardi Djoko Damono pada waktu itu. Dan Hammuka Daimun diterjemahkan di Mesir ketika ia masih studi di Universitas Al-Azhar. <ref>{{Cite journal|last=Akmaliyah|first=& Laely|date=2020|title=Studi Kasus Terjemahan Arab atas Dua Sajak Karya Sapardi Djoko Damono oleh Usman Arrumy|url=https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jat/article/view/6398|journal=Al-Tsaqofa: Jurnal Ilmiah dan Peradaban Islam|volume=17|issue=2|pages=04}}</ref>
 
==Karya==
{{Infobox book|italic title=<!--(see above)-->|name=Kasmaran|image=Cover kasmaran.jpg|caption=Sepilihan Puisi|author=[[Usman Arrumy]]|illustrator=[[Acep Zamzam Noor]]|language=[[bahasa Indonesia|Indonesia]]|editor=[[Tia Setiadi]]|genre=[[Puisi]]|publisher=Diva Press|published=[[Oktober]] [[2017]]|pages=144 halaman|isbn=978-602-391-416-6}}
 
=== Kasmaran ===
 
'''Kasmaran''' adalah buku puisi karya [[Usman Arrumy]] yang diterbitkan oleh [[Diva Press]] pada Agustus 2017. Ditulis pada rentang waktu 2013 sampai 2016. Mayoritas puisi dalam buku ini bertema soal cinta. Dalam buku Kasmaran, puisi-puisi Usman cenderung mengandung unsur kesufian, sebab di dalamnya selalu mengaitkan tiga hal: Tuhan, manusia, dan cinta. Usman memberikan simbol-simbol ciptaan Tuhan yang dipadukan dengan cinta. Entitas ego antara Manusia dan Tuhan. Maupun manusia dan manusia yang memfokuskan kepada kebebasan mencintai.<ref>{{Cite journal|last=Indarti|first=Titik|date=2020|title=Entitas Ego dalam Kumpulan Puisi Kasmaran Karya Usman Arrumy: Kajian Metafisika Muhammad Iqbal|url=https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jurnal-sapala/article/view/35332|journal=Jurnal Sapala|volume=07|issue=01|pages=02}}</ref>Secara singkat, dalam buku Kasmaran, dapat disimpulakan menjadi dua golongan: Puisi dalam bentuk sufistik, dan puisi yang mengandung nilai sufistik. <ref>{{Cite journal|last=Akhmad|date=2020|title=Representasi Nilai Sufistik dalam Kumpulan Puisi Karya Usman Arrumy|url=http://riset.unisma.ac.id/index.php/jp3/article/view/7276|journal=Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran|volume=15|issue=02|pages=11}}</ref> Gaya bahasa yang dipakai Usman dalam menuliskan puisi di buku ini secara dominan adalah gaya bahasa asonansi. <ref>{{Cite journal|last=Nur Alim|first=& Bayu Aji|date=2020|title=Gaya Bahasa Perbandingan dan Perulangan dalam Antologi Puisi Kasmaran Karya Usman Arrumy|url=https://totobuang.kemdikbud.go.id/jurnal/index.php/totobuang/article/view/151|journal=Jurnal Ilmiah Kebahasaan dan Kesastraan|volume=07|issue=02|pages=305}}</ref>
{{Quote
|quote = '''Residu Rindu'''
 
 
Jauh sebelum mata rindu<br/>
Mendidikku melihat keindahanmu<br/>
Kau lebih dulu kekal dalam pandanganku<br/>
 
Jauh sebelum tangan rindu<br/>
Menuntun penaku menulis namamu<br/>
Kau lebih dulu kekal dalam puisiku<br/>
 
Jauh sebelum bibir rindu<br/>
Membimbing bunyiku mengujar namamu<br/>
Kau lebih dulu kekal dalam bungkamku<br/>
 
Jauh sebelum kaki rindu<br/>
Mengusung langkahku ke haribaanmu<br/>
Kau lebih dulu kekal dalam diriku<br/>
 
Jauh sebelum naluri rindu<br/>
Mengajariku mendoakan keselamatanmu<br/>
Kau lebih dulu kekal dalam cintaku<br/>
|source =Usman Arrumy dalam ''Kasmaran''
}}
 
==Bibliografi==
 
==Daftar karya==
{| class="wikitable"
|- align="center"
Baris 119 ⟶ 81:
|-
|2017
|''[[https://g.co/kgs/sVjR9B Kasmaran, Sepilihan Puisi]]''
|Diva Press
|Puisi