Sejarah Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Mike herlin (bicara | kontrib) k →1551 – 1560: membuat link |
Mike herlin (bicara | kontrib) k →1745 - 1989: menambahkan ringkasan |
||
Baris 302:
* [[1899]]
**Saat itu pemerintah colonial tidak berani menegur Pangeran Dalom Merah Dani menerapkan Gelar Sultan. Sulta haji Merah Dani saat mulai digunakannya kembali menggunakan Gelar Sultan dalam Kepaksian Sekala Brak setelah dia diberi gelar Sultan oleh Khalifahan [[Kesultanan Utsmaniyah|Utsmani]] sekembalinya dari Istambul.
* 1917
** Perang global, [[Perang Dunia I]] (PD1) terpusat di Eropa, Sekala Brak mengirimkan banyak pasukan antara lain yang di pimpin oleh Tuyuk (pendahulu) dari Sultan Sekala Brak yang bernama H. Hasbulloh berangkat ke turki berangkat membawa misi perang di [[Kesultanan Utsmaniyah]] selama peperangan dunia pertama peperangan tersebut berahir pada tanggal 11 November 1918, perang ini sering juga disebut perang besar, sekitar tahun 1942-1943 H. Hasbulloh kembali lagi ke Bumi Sekala Brak.
* [[1933]]
**Pada masa ini pemerintah belanda sudah mulai melunak dengan di buktikan Belanda mengijinkan rakyat sekolah di Europa School (ALS), Pangeran H. Suhaimi beliau mendapat bintang perak dari Gubernur Hindia Belanda atas jasanya menolong rakyat dari musibah gempa bumi di Lampung tahun 1933 serta mendapatkan Tanda Pahlawan dalam perjuangan Gerilya, Satya Lencana Perang Kemerdekaan I dan II, Satya Lencana dalam ikut menumpas G.30 S/PKI. surat penghargaan dari Panglima Balatentara Dainipon di Palembang karena membantu dalam perang Asia Timur Raya tahun 1944-1945.
|