Penisilin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambahkan pranala dalam |
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.8 |
||
Baris 83:
Pada percobaan berikutnya, Fleming menyadari bahwa penisilin tidak akan bertahan lama di tubuh manusia untuk membunuh bakteri patogen. Ia menghentikan penelitiannya mengenai penisilin setelah [[1931]], tetapi mencoba memulainya lagi pada [[1934]].
Pada [[1939]], ilmuwan [[Australia]] [[Howard Walter Florey]] dan sebuah tim peneliti di [[Universitas Oxford]] membuat sebuah kemajuan yang berarti dalam menunjukkan aksi bakterisidal secara ''[[in vivo]]'' dari penisilin. Mereka gagal dalam percobaan karena ketidakcukupan penisilin, tetapi berhasil dibuktikan bahwa penislin tidak berbahaya dan bekerja pada tikus. Beberapa percobaan penisilin dilakukan di [[Oxford]]. Pada [[1942]], [[John Bumstead]] dan [[Orvan Hess]] menjadi ahli yang pertama berhasil menyembuhkan pasiennya dengan penisilin.<ref>{{cite news|author=Saxon, W.|url=http://www.wellesley.edu/Chemistry/Chem101/antibiotics/obit-a-miller.html|title=Anne Miller, 90, first patient who was saved by penicillin|publisher=The New York Times|date=[[1999-06-09]]|archiveurl=https://archive.
Saat [[Perang Dunia II]], penisilin berjasa dalam menekan jumlah kematian akibat infeksi yang disebabkan luka terbuka yang tak mendapat perawatan, yang dalam situasi serupa dapat menimbulkan [[gangren]] bahkan kematian, menyelamatkan 12-15% nyawa. Ketersediaan penisilin masih sangat terbatas karena kesulitan untuk memproduksinya secara massal, dan kecepatan ginjal yang menghasilkan sisa penisilin yang tidak sempat digunakan tubuh. Saat itu, pengumpulan kembali penisilin dari [[air seni]] pasien merupakan prosedur yang biasa. Penisilin tersebut akan digunakan kembali.<ref name="Silverthorn2004">{{cite book|author=Silverthorn, DU.|title=Human physiology: an integrated approach.|edition=3rd|location=Upper Saddle River (NJ)|publisher=Pearson Education|year=2004|id=ISBN 0-8053-5957-5}}</ref>
|