Pertempuran Medan Area: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k latar belakang |
k Dampak |
||
Baris 23:
Pertempuran Medan Area merupakan peristiwa sejarah pada era revolusi fisik atau masa perang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Peperangan ini terjadi di Medan, Sumatera Utara (dulu masih bernama Sumatera Timur), beberapa bulan setelah proklamasi.
== '''Latar Belakang''' ==
Pemicu pecahnya Pertempuran Medan Area ini adalah kedatangan pasukan Sekutu di Sumatera Utara pada 9 Oktober 1945. Tujuan kehadiran Sekutu selaku pemenang Perang Dunia II adalah mengurus tawanan dan melucuti senjata tentara Jepang di Indonesia.
Baris 50 ⟶ 49:
Pada umumnya, yang menjadi anggota BKR ini adalah para bekas anggota Gyugun atau Heiho dan berisan-barisan bentukan Jepang. [[Djamin Ginting]] merupakan bekas komandan pleton Gyugun yang ditunjuk menjadi Komandan Batalyon [[Badan Keamanan Rakyat|BKR]] Tanah Karo. Untuk melanjutkan perjuangan di Medan, maka pada bulan [[Agustus]] 1946 dibentuk Komando Resimen [[Laskar Rakyat]] Medan Area. Komando resimen ini terus mengadakan serangan terhadap [[Sekutu]] di wilayah Medan. Hampir di seluruh wilayah Sumatra terjadi perlawanan rakyat terhadap [[Jepang]], Sekutu, dan [[Belanda]]. Pertempuran itu terjadi di daerah lain juga, antara lain di [[Berastagi]], [[Padang]], [[Bukit Tinggi]] dan [[Aceh]].
== Dampak ==
Insiden Pertempuran Medan Area yang terjadi sejak 13 Oktober 1945 hingga April 1946 ini telah memakan beberapa korban jiwa. Diketahui bahwa terdapat tujuh orang pemuda gugur, tujuh orang NICA tewas, dan 96 orang NICA lainnya mengalami luka-luka. Selain itu, beberapa daerah Kota Medan juga hancur karena menjadi area pertempuran antara pihak Indonesia dengan Sekutu dan NICA.[https://www.kompas.com/stori/read/2021/07/28/080000579/pertempuran-medan-area--latar-belakang-konflik-dan-dampak?page=all]
== Referensi ==
|