Mahrus Amin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Menambahkan kisah berjuang meraih dukungan masyarakat |
sunting sumber kutipan |
||
Baris 116:
== Berjuang Meraih Dukungan Masyarakat ==
Awal pendirian Ponpes Darunnajah, berbagai rintangan tidaklah terelakkan. Salahsatunya dari masyarakat sekitar yang melihat kehadiran Ponpes sebagai ancaman. Mereka kuatir Mahrus yang bukan berasal dari masyarakat setempat, membawa ajaran Islam dan kultur yang berbeda dengan yang mereka jalani. Menghadapi hal ini, Mahrus memunculkan ide cemerlang untuk merangkul masyarakat dengan membentuk koperasi serba usaha yang mengakomodir kebutuhan ''home industry'' masyarakat perajin peci/songkok.<ref>{{Cite book|last=Lutfi, MM.|first=Muhaemin, KH., Drs., Ustadz|date=2010|title=Sosok Manusia Unik, Antik dan Menarik dalam "Kyai Entrepreneur: 70 Tahun KH. Mahrus Amin"|location=Jakarta|publisher=Panitia Tasyakuran 70 Tahun KH. Mahrus Amin|pages=285+xvii|url-status=live}}</ref>
Mahrus juga mendirikan SDI Darunnajah untuk menampung anak-anak usia sekolah. Kurikulum SDI Darunnajah di tahun 1973 sudah lebih maju dibandingkan madrasah lainnya. Kegiatan belajar-mengajar tidak hanya di kelas semata tapi juga merambah ke kegiatan ekstakurikuler seperti kesenian, qasidah dan sepakbola. Pada tahun 1978, Darunnajah telah menggelar kompetisi sepakbola tingkat SD se-DKI Jakarta bernama Darunnajah Cup.
Baris 122:
SDI Darunnajah juga aktif dalam kegiatan Pramuka. Salahsatu aktivitas yang rutin dilakukan adalah lomba menanam pohon pepaya, pohon pisang serta menebar bibit tanaman hias yang melibatkan masyarakat. Hal-hal tersebut membuat banyak orangtua dari masyarakat sekitar percaya menitipkan anaknya di SDI Darunnajah. Dari merekalah kemudian informasi mengenai Darunnajah menyebar ke masyarakat.
Di samping itu, Mahrus menerima pasokan makanan (jajanan) dari ibu-ibu majelis taklim sekitar untuk dijual di kantin Darunnajah. Secara rutin Mahrus juga membina majelis taklim untuk masyarakat Ulujami dan sekitar, para pemasok makanan dan ustadzah serta ibu-ibu karyawan Darunnajah. Taklim ini ditujukan untuk memperat silaturahim antara warga Ponpes dengan masyarakat sekitar.<ref>{{Cite book|last=Maziyah, S.Ag.|first=Emah, Hj.|date=2010|title=Perjalanan Bersama Sang Ayah dalam "Kyai Entrepreneur: 70 Tahun KH. Mahrus Amin"|location=Jakarta|publisher=Panitia Tasyakuran 70 Tahun KH. Mahrus Amin|pages=285+xvii|url-status=live}}</ref>
Mahrus memberi materi Al-Qur’an dan terjemahannya serta membahas kitab ''Riyadusshalihiin'' dan ''Durratunnasihiin.'' Majelis Taklim ini berjalan hingga kini, setiap tahunnya menyalurkan zakat fitrah dan melakukan distribusi daging kurban dari Darunnajah ke masyarakat sekitar. Dengan izin Allah, upaya-upaya yang dilakukan mampu merebut hati masyarakat. Mereka mendukung kehadiran Darunnajah. Bahkan mereka mengapresiasi segenap upaya yang dilakukan Mahrus dan segenap pengelola Ponpes. Hal ini ditujukan dengan semakin banyaknya anak-anak dari masyarakat sekitar yang bersekolah di Ponpes.
|