Histosol: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Merapikan/copyedit (suntingan kecil) |
menyunting artikel |
||
Baris 1:
'''Histosol'''
Histosol memiliki nama lain, seperti [[gambut]] (''peat'') atau ''muck''. Dalam taksonomi tanah [[Australia]], Histosol disebut sebagai Organosol. Histosol sering kali terjadi di daerah khatulistiwa, seperti di [[Amerika Utara]] bagian [[Utara]], [[Eropa]], dan [[Asia]]. Histosol banyak ditemukan di [[Kanada]], [[Skandinavia]], Dataran [[Siberia]] Barat, [[Sumatra]], [[Kalimantan]], dan [[Papua]]. Di [[Amerika Serikat]], paling tersebar luas di dataran rendah mulai dari wilayah [[Danau-Danau Besar (Amerika)|danau-danau besar]], laut timur, dataran Pesisir Atlantik dan [[Florida]], Pacific Northwest, dan Alaska. Lahan histosol terbesar di dunia terjadi di dataran rendah Siberia Barat dan[[Teluk Hudson]] di Kanada Tengah. Histosol terjadi terutama di [[Asia Tenggara]] dan Indonesia di lintang yang lebih rendah secara lokal di dataran pantai yang lembab. Histosol jarang digunakan untuk kebutuhan [[konstruksi]] karena struktur berat cenderung ambles di tanah basah. Histosol tidak memiliki horizon
Histosol/tanah gambut merupakan tanah yang bersifat [[hidrofilik]], yaitu tanah yang mudah melarut, menyerap/bercampur dengan air. Namun, histosol juga memiliki sifat [[tanah]] yang [[hidrofobik]] (mengering tidak balik), yaitu terjadi ketika gambut mengering dengan kadar air kurang dari 100%, maka tidak dapat menyerap air lagi jika dibasahi sama halnya dengan kayu kering dan tidak dapat berfungsi lagi tanahnya. Jika gambut sudah mengering, maka mudah hanyut terbawa aliran air dan mudah terbakar. Sehingga ada potensi kebakaran [[hutan]] atau [[lahan]] disebabkan gambut yang terbakar karena menghasilkan [[energi panas]] yang lebih besar dari [[kayu]]. <ref name=":0">{{Cite web|last=Hartatik|first=Wiwik, dkk..|date=2011|title=Sifat Kimia dan Fisik Tanah Gambut|url=https://balittanah.litbang.pertanian.go.id/ind/dokumentasi/lainnya/wiwik%20hartatik.pdf|website=Balai Penelitian Tanah|access-date=08-09-2021}}</ref> Secara [[Ekologi|ekologis]], histosol berperan penting karena kandungan [[karbon]]<nowiki/>nya cukup besar.
Baris 12:
# Komposisi tanaman penyusunan gambut.
# Tanah mineral yang berada di lapisan bawahnya.
Banyak histosol dimanfaatkan sebagai sumber energi yang mudah terbakar karena kandungan C organiknya yang tinggi. Ketika dikeringkan/kering, bahan organik yang terkandung di dalamnya sangat rentan terhadap erosi angin dan air. Sehingga ada kemungkinan sangat rapuh dan mengalami perubahan kondisi tanah. Pembentukan histosol dibentuk oleh iklim basah/dingin dengan menghambat penguraian dari bahan organik. Tidak hanya dibentuk oleh iklim, histosol juga dibentuk oleh kima tanah yang dihasilkan. Sebagian besar bahan organik tanah histosol berasal dari tumbuhan terestrial (tanaman yang hidup di daratan).<ref>{{Cite journal|last=Kolka|first=Randall, dkk.|date=2011|title=Properties and Processes Classificaion of Soils|url=https://www.fs.fed.us/nrs/pubs/jrnl/2011/nrs_2011_kolka_004.pdf|journal=Forest Service (U.S. Departement of Agriculture)|pages=8-39}}</ref>
== Ciri-ciri Histosol ==
# Tidak memiliki permafrost ataupun bahan gelik dalam 100% dari permukaan tanah.
# TIdak memiliki lapisan es dalam jarak 200 cm dari permukaan tanah.
# Tidak memiliki sifat tanah andik pada 60% atau lebih dari ketebalan antara permukaan tanah.
# Konsep utama tanahnya adalah pembentukan tanah dalam bahan tanah organik.<ref>{{Cite book|last=Soil Survey Staff|first=|date=1999|url=https://www.nrcs.usda.gov/Internet/FSE_DOCUMENTS/nrcs142p2_051232.pdf|title=Soil Taxonomy (A Basic System of Soil Classification for Making and Interpreting Soil Surveys)|location=Washington, DC|publisher=United States Department of Agriculture Natural Resources Conservation Service|pages=473--480|url-status=live}}</ref>
== Subordo Histosol ==
Baris 19 ⟶ 27:
# Fibrist, histosol yang selalu tergenang air, bahan organik yang terkandung di dalamnya baru mulai melapuk, masih banyak mengandung serabut, dan dekomposisi rendah. Fibrist mudah dijumpai pada daerah yang mengalami depresi dan daerah datar yang luas sekitar pantai. Folist dibagi menjadi 3, yaitu Cryofibrist, Sphagnofibrist, dan Haplofibrists.
# Saprist, histosol yang memiliki kadar air cukup rendah, dekomposisi tinggi dan sempurna, dan kurang mengandung serabut. Saprist mudah ditemukan pada daerah yang mempunyai muka air tanah cenderung naik-turun. Saprist dibagi menjadi 4, yaitu Sulfosaprist, Sulfisaprist, Cryosaprist, dan Haplosaprists.
# Hemist, histosol yang memiliki kadar air banyak, dekomposisi sedang, dan masih banyak mengandung serabut. Hemist mudah dijumpai pada daerah RKT tanah lebih panas daripada cyrik dan tidak memliki horison sulfurik. Hemist dibagi menjadi 5, yaitu Sulfohemist, Sulfihemist, Luvihemist, Cryohemist, dan Haplohemist.<ref name=":1" />
== Referensi ==
|