Al-Musta'shim: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Saiful Arvandy (bicara | kontrib)
menambahkan konten dan referensi
Baris 5:
Dalam keadaan seperti itu, Khalifah Al Mutashim terlalu lemah. Ia banyak tergantung kepada wazirnya, yang bernama Muayidin Al Alqami Ar Rafidhi yang diangkat pada tahun 1244. Ternyata ibnu Alqami yang beraliran Syi’ah ini berambisi merebut kekhalifahan Abbasiyah dan menyerahkannya kepada kaum Syiah. Ketika bangsa Mongol merebut wilayah-wilayah islam, Ia aktif berkores-podensi dengan mereka dan mendukung mereka agar menyerang Bagdadh. Ibnu Alqami juga melakukan demobilisasi terhadap pas-kan yang telah disiapkan mendiang Khalifah Al Mustanshir untuk menghadapi pasukan mongol. Jumlah pasukan yang mencapai seratus ribu orang, oleh ibnu Alqami dikurangi dengan cara mencoret nama-nama pasukan dari daftar Negara dan menghapus gajinya. Ia meyakinkan kepada Khalifah Al Musta’sim bahwa pasukan Mongol tidak akan menyerang Bagdad dan menasehatkannya untuk mengirim hadiah kepada pasukan mongol agar tidak menyerang Bagdad. Hadiah tersebut tidak perlu mewah. Selain itu Ibnu Alqami juga berusaha memperkecil jumlah pasukan Al Mustashim hingga tinggal sepuluh ribu personel.
 
== Masa pemerintahan ==
Al-Musta'shim memerintah di [[Kekhalifahan Abbasiyah]] pada tahun 640–656 H atau 1242–1258 M.{{Sfn|Rofiq|2019|p=198-199}} Pengangkatannya sebagai khalifah menggantikan Al-Mustanshir yang wafat pada tahun 640 H atau 1242 M.{{Sfn|Rofiq|2019|p=290}} Al-Musta'shim menjadi khalifah yang ke-37 dalam Dinasti Abbasiyah.{{Sfn|Zaghrut|2022|p=41-42}}
 
Al-Musta'shim merupakan salah satu khalifah dengan kekuasaan yang lemah di Kekhalifahan Abbasiyah.{{Sfn|Zaghrut|2022|p=41-42}} Pada masa pemerintahannya, Kekhalifahan Abbasiyah berakhir sehingga ia menjadi khalifah yang terakhir. Kekuasaannya berakhir setelah Bagdad dihancurkan oleh [[Hulagu Khan]] dari [[Kekaisaran Mongol]] pada tahun 1258 M.<ref>{{Cite book|last=Zakariya|first=Din Muhammad|date=2018|url=http://repository.um-surabaya.ac.id/4980/1/SEJARAH_PERADABAN_ISLAM.pdf|title=Sejarah Peradaban Islam: Prakenabian hingga Islam di Indonesia|location=Malang|publisher=CV. Intrans Publishing|isbn=978-602-08996-4-0|pages=24|url-status=live}}</ref> Al-Musta'shim dibunuh secara keji di Bagdad oleh pasukan Kekaisaran Mongol pada tahun 656 H.{{Sfn|Zaghrut|2022|p=28}}
== Serangan Mongol ==
 
=== Serangan Mongol ===
Sementera itu cucu [[Jenghis Khan]], [[Hulagu Khan|Hulagu Khan]] bergerak dari Mongol memimpin pasukan berkekuatan besar untuk membasmi kelompok Hasyasyin (1255). Ia mengundang Khalifah untuk bekerjasama membasmi kelompok itu. Tetapi tidak mendapat tanggapan. Akhirnya sejumlah besar benteng Hasyasin termasuk pusatnya, Alamut, berhasil dihancurkan (1256). Hulagu kemudian terus maju ke [[Baghdad]], dan tatkala sampai di [[Khurasan]] (September 1257), ia mengultimatum Khalifah agar menyerah dan mendesak agar tembok kota di luar diruntuhkan. Tetapi Khalifah enggan memberikan jawaban. Tentara Mongol pimpinan Hulagu akhirnya tiba di luar kota Baghdad pada bulan November 1257. Hulagu sekali lagi mengirim utusan kepada khalifah agar menyerah, tetapi khalifah menolak dan memberi peringatan kepada Hulagu bahwa mereka akan menghadapi murka Allah jika mereka tetap menyerang kekhalifahan yang dipimpinnya.
 
Baris 40 ⟶ 44:
{{kotak suksesi|jabatan=[[Khalifah]] [[Bani Abbasiyah]]|pendahulu=[[Al-Mustanshir]]|pengganti=[[Al-Mustanshir II]]|tahun=([[1242]]–[[1258]])}}
{{kotak selesai}}
 
== Referensi ==
 
=== Catatan kaki ===
<references />
 
=== Daftar pustaka ===
 
* {{Cite book|last=Zaghrut|first=Fathi|date=April 2022|title=Tragedi-Tragedi Besar dalam Sejarah Islam|location=Jakarta Timur|publisher=Pustaka Al-Kautsar|isbn=978-979-592-978-9|editor-last=Artawijaya|translator-last=Irham|translator-first=Masturi|ref={{sfnref|Zaghrut|2022}}|url-status=live}}
 
== Pranala luar ==