Kota Pematangsiantar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Herryz (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan visualeditor-wikitext
Baris 17:
|koordinat =2°58ʹN 99°2ʹE
|suku =[[Suku Batak|Batak]] (Mayoritas [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]] dan [[Suku Batak Toba|Batak Toba]])<br> [[Suku Angkola|Batak Angkola]], [[Suku Mandailing|Batak Mandailing]], [[Suku Pakpak|Batak Pakpak Dairi]]), [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Karo|Karo]], [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Melayu|Melayu]], dll
|agama =[[Kristen]] 51,25%<br>- [[Protestan]] 46,54%<br>- [[Katolik]] 4,71%<br> [[Islam]] 43,90%<br> [[Agama Buddha|Buddha]] 4,36%<br> [[Hindu]] 0,11%<br> [[Konghucu]] 0,01%<br>Lainnya 0,3637%<ref name="AGAMA">{{cite web|url= https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Pematang+Siantar&wid=1273000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Pematang Siantar|website=www.sp2010.bps.go.id|accessdate=3 November 2020}}</ref>
|bahasa = [[Bahasa Indonesia]], [[Bahasa Simalungun]], [[Bahasa Hokkien]], [[Bahasa Batak]], [[Bahasa Karo]]
|flora =
Baris 26:
|kepala daerah =[[Wali Kota]]
|wakil kepala daerah =[[Wakil Wali Kota]]
|nama kepala daerah = [[Hefriansyah Noor]]
|nama wakil kepala daerah= [[Togar Sitorus]]
|dau = Rp. 616.197.980.000,00-
|dauref = ([[2019]])<ref>{{cite web|url=http://www.djpk.kemenkeu.go.id/wp-content/uploads/2018/10/DAU.pdf|title=Rincian Alokasi Dana Alokasi Umum Provinsi/Kabupaten Kota Dalam APBN T.A 2019|website=www.djpk.kemenkeu.go.id|date=2019|accessdate=20 Januari 2021}}</ref>
|IPM ={{increase}} 78,75 ([[2020]])<br> (<span style="background:Yellow;color:#000000">&nbsp;Sedang&nbsp;</span>)<ref name="IPM">{{cite web|url=https://www.bps.go.id/indicator/26/413/1/-metode-baru-indeks-pembangunan-manusia.html|title=Metode Baru Indeks Pembangunan Manusia 2019-2020|website=www.bps.go.id|accessdate=20 Januari 2021}}</ref>
Baris 34:
}}
 
'''Kota Pematangsiantar''' (sering disingkat '''Siantar''' saja) adalah salah satu [[kota]] di [[Provinsiprovinsi]] [[Sumatra Utara]], [[Indonesia]]. Karena letak Pematangsiantar yang strategis, ia dilintasi oleh [[Lintas Sumatra|Jalan Raya Lintas Sumatra]]. Kota ini memiliki luas wilayah 79,97&nbsp;km<sup>2</sup> dan berpenduduk sebanyak 255.317 jiwa (2019), dimana Laki-laki berjumlah 124.533 jiwa Dan perempuan 130.784 jiwa.<ref name="SIANTAR"/>
 
Kota Pematangsiantar yang hanya berjarak 128&nbsp;km dari Medan dan 50&nbsp;km dari [[Parapat]] sering menjadi kota perlintasan bagi [[wisatawan]] yang hendak ke [[Danau Toba]]. Sebagai kota penunjang pariwisata di daerah sekitarnya, kota ini memiliki 8 [[hotel]] berbintang, 10 hotel melati dan 268 [[restoran]]. Di kota ini masih banyak terdapat sepeda motor BSA model lama sebagai [[becak]] bermesin yang menimbulkan bunyi yang keras.
Baris 149:
 
== Demografi ==
Pada tahun 2015 penduduk Kota Pematangsiantar mencapai 247.411 jiwa dengan kepadatan penduduk 3.093,86 jiwa per km². Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2015 penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 120.597 jiwa dan penduduk perempuan 126.814 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 95,10.
 
Penduduk perempuan di Kota Pematangsiantar lebih banyak dari penduduk laki-laki. Pada tahun 2015 penduduk Kota Pematangsiantar yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 120.597 jiwa dan penduduk perempuan 126.814 jiwa. Dengan demikian sex ratio penduduk Kota Pematangsiantar sebesar 95,10.
{| class="wikitable sortable" style="text-align: center"
! No.
Baris 184 ⟶ 183:
 
=== Agama ===
[[Berkas:HKIP Agape (Pematangsiantar) 01.jpg|250px|jmpl|ka|[[Huria Kristen Indonesia Protestan|HKIP]], sebuah gereja Batak di Pematangsiantar]]
Penduduk di kota siantar umumnya adalah suku [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]], [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Jawa]] dan sebagian kecil [[Tionghoa]], [[Karo]] dan suku lainnya. Mayoritas penduduk siantar menganut agama [[Kristen]]. Data BPS Sensus 2015 penduduk yang beragama [[Kristen]] sebanyak 51.25% ([[Kristen Protestan]] 46.54% dan [[Katolik]] 4.71%) dari 247.411 jiwa penduduk. Selain itu agama [[Islam]] juga banyak dianut yakni mencapai 43.90%. Selebihnya agama [[Buddha]] 4.36%, [[Konghucu]] 0.01% dan [[Hindu]] 0.11%.<ref>[https://siantarkota.bps.go.id/index.php/publikasi/83/"Kota Pematangsiantar Dalam Angka 2016"]{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
 
Penduduk di kota Pematangsiantar umumnya adalah suku [[Suku Simalungun|Batak Simalungun]], [[Suku Batak Toba|Batak Toba]], [[Suku Jawa]] dan sebagian lagi [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]], [[Suku Karo|Karo]], [[Suku Minangkabau|Minagkabau]] dan suku lainnya. Mayoritas penduduk kota Pematangsiantar menganut agama [[Kristen]]. Data [[Sensus Penduduk Indonesia 2010]], yang beragama [[Kristen]] sebanyak 51,25% dimana [[Kristen Protestan|Protestan]] 46,54% dan [[Katolik]] 4,71%. Selain itu agama [[Islam]] juga banyak dianut yakni mencapai 43,90%. Selebihnya agama penganut agama [[Agama Buddha|Buddha]] 4,36%, [[Hindu]] 0,11%, [[Konghucu]] 0,01% dan lainnya 0,37%.<ref name="AGAMA">{{cite web|url=https://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabel?search-tabel=Penduduk+Menurut+Wilayah+dan+Agama+yang+Dianut&tid=321&search-wilayah=Kota+Pematang+Siantar&wid=1273000000&lang=id|title=Penduduk Menurut Wilayah dan Agama yang Dianut di Kota Pematang Siantar|website=sp2010.bps.go.id|accessdate=23 September 2021}}</ref> Masyarakat dari suku Batak Simalungun, Toba, dan Karo kebanyakan beragama [[Kekristenan]], sementara suku [[Suku Jawa|Jawa]], [[Suku Melayu|Melayu]], [[Suku Minangkabau|Minangkabau]] beragama [[Islam]], dan keturunan [[Tionghoa-Indonesia|Tionghoa]] kebanyakan beragama [[Agama Buddha|Buddha]], [[Agama Konghucu|Konghucu]], dan [[Kristen]].
 
{{Main|Agama di Kota Pematangsiantar}}
{{bar box
|title=Agama di Kota Pematangsiantar
Baris 194:
|float=left
|bars=
{{bar percent|[[Kristen Protestan|Protestan]]|blue|46.54}}
{{bar percent|[[Islam]]|green|43.90}}
{{bar percent|[[Katolik]]|yellow|4.71}}
{{bar percent|[[Buddha]]|black|4.36}}
{{bar percent|[[Konghucu]]|red|0.01}}
{{bar percent|[[Hindu]]|pink|0.11}}}}
{{bar percent|Lainnya|orange|0.37}}}}
{{-}}
 
Baris 211 ⟶ 212:
Terdapat juga sekolah-sekolah swasta besar seperti [[Methodist]], [[Sultan Agung]], [[Kalam Kudus]], SMA Kampus Nommensen, [[Taman Asuhan]], [[Taman Siswa]], [[SMK Parbina Nusantara]], [[SMA Budi Mulia]], SMA Bintang Timur dan [[SMA Seminari]], [[Surya]] atau sering disebut dengan Surya Komputer,[[SMA-SMK PELITA]].
 
Sekolah-sekolah swasta tersebut telah menghasilkan murid-murid berprestasi yang bertanding di ajang-ajang olahraga nasional. Secara total, Pematang Siantar memiliki 160 Sekolah Dasar, 43 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 28 Sekolah Menengah Umum, dan 7 Universitas/Akademi.<ref>DPU, Profil Kota Pematang Siantar, 2002, halaman 7</ref>
 
Secara total, Pematang Siantar memiliki 160 Sekolah Dasar, 43 Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, 28 Sekolah Menengah Umum, dan 7 Universitas/Akademi.<ref>DPU, Profil Kota Pematang Siantar, 2002, halaman 7</ref>
 
Di kota ini juga terdapat Museum [[Suku Simalungun|Simalungun]] yang berisi koleksi peninggalan sejarah dan budaya Simalungun. Museum ini dikelola oleh Yayasan Museum Simalungun, dan berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman, di antara kantor Polres Siantar dan [[Gereja Kristen Protestan Simalungun|GKPS]] Sudirman.