Indonesia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 307:
Bukti tulisan tertua di Indonesia adalah berbagai prasasti berbahasa [[Sanskerta]] pada abad ke-5 [[Masehi]]. Figur penting dalam sastra modern Indonesia termasuk: pengarang Belanda [[Multatuli]] yang mengkritik perlakuan Belanda terhadap Indonesia selama zaman penjajahan Belanda; [[Muhammad Yamin]] dan [[Hamka]] yang merupakan penulis dan politikus pra-kemerdekaan;<ref>Taylor (2003), halaman 299–301</ref> dan [[Pramoedya Ananta Toer]], pembuat novel Indonesia yang paling terkenal.<ref>Vickers (2005) halaman 3 to 7; Friend (2003), halaman 74, 180</ref> Banyak orang Indonesia memiliki [[tradisi lisan]] yang kuat, yang membantu mendefinisikan dan memelihara identitas budaya mereka.<ref name="UNESCO Jakarta, Indonesia">{{cite web |last= Czermak|first= Karen|authorlink= |coauthors= Philippe DeLanghe, Wei Weng|title="Preserving Intangible Cultural Heritage in Indonesia"|publisher=SIL International|url=http://www.sil.org/asia/ldc/parallel_papers/unesco_jakarta.pdf|format=PDF |accessdate= 2007-07-04}}</ref> Kebebasan pers di Indonesia meningkat setelah berakhirnya kekuasaan Presiden [[Soeharto]]. Stasiun [[televisi]] termasuk sepuluh stasiun televisi swasta nasional, dan jaringan daerah yang bersaing dengan stasiun televisi negeri [[TVRI]]. [[Stasiun radio]] swasta menyiarkan berita mereka dan program penyiaran asing. Dilaporkan terdapat 20 juta pengguna internet di Indonesia pada tahun 2007.<ref>{{cite web | title =Internet World Stats | work =Asia Internet Usage, Population Statistics and Information | publisher =Miniwatts Marketing Group | year =2006 | url =http://www.internetworldstats.com/asia.htm#id | accessdate =2007-08-13 }}</ref> Penggunaan internet terbatas pada minoritas populasi, diperkirakan sekitar 8.5%.
== Catatan kaki ==
|