Tradisi megalitik: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
San Alexa (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Tag: kemungkinan menambah konten tanpa referensi atau referensi keliru Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 14:
*Sangasanga, Kutai Kartanegara pada tahun 2010 ditemukan 52 kubur dalam tempayan dengan bekal, sebagian masyarakat Dayak timur masih mengenali tradisi ini
*Gua Harimau, Ogan Komering Ulu, ditemukan pada kisaran 2009-2012 sebanyak 66 kerangka dari berbagai usia kematian dengan tradisi kubur batu dilengkapi bekal kubur berupa tembikar, cangkang moluska, dan benda logam. Bersamaan dengan itu dtemukan lukisan-lukisan di dinding gua. Ini menunjukkan bahwa tradisi batu cadas gua juga dikenal oleh masyarakat di Kepulauan Nusantara bagian barat, tidak hanya di Kalimantan atau Maluku dan Papua. Bahan lukis adalah hematit, suatu mineral oksida besi
*Situs megalitikum Kabupaten Lahat dan pagar alam Sumatera Selatan. Peninggalan ini berupa Kubur batu,menhir, Rumah batu dan batu megalith yang terletak di Kecamatan Merapi barat lahat,Kota lahat,Pulau pinang,Gumay ulu,kota pagar alam
* Situs Solanggodu, di lereng Bukit Doromanto, Desa Hu'u, Kabupaten Dompu, NTB, merupakan situs kubur batu bertutup (''rade doho'') berupa waruga bulat pipih dan bentuk alami. Mayat diletakkan duduk, dibekali oleh manik-manik, cincin logam, serta uang kepeng dari Tiongkok abad XI. Terdapat pula tahta batu (''kopen cui'') yang dilengkapi tatahan sederhana
*Donggo, Parado, Monta, Langgudu, Lambitu, Wawo dan Belo Kabupaten Bima NTB. Terdapat puluhan sebaran situs Megalithikum di wilayah wilayah ini. Selain kubur batu bertutup (sarkofagus), juga terdapat temuan waruga di Kecamatan Donggo, Langgudu, Lambitu dan Wawo.