Tambo Minangkabau: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Tambo Alam Minangkabau: Pranala Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Tambo Alam Minangkabau: Melengkapi konten negeri sembilan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 18:
''"Manuruik Warih nan bajawek, pusako nan ditolong, ado usuanyo kalu dikaji, iyo di dalam tambo lamo, sapiah balahan tigo jurai"''
Iskandar Zulkarnain wafat, dalam wasiatnya ia menyuruh ketiga anaknya untuk berlayar ke timur menuju Pulau [[Alamat Langkapuri|Langkapuri]] Negeri Sembilan. Namun setengah pelayaran di dekat Pulau Sailan, timbul niat jahat anak pertama dan kedua, mereka memaksa untuk memiliki mahkota sanggahana, mahkota emas simbol pemersatu kerajaan. Akibat berebut, mahkota itu jatuh ke dasar laut dimana mahkota itu langsung dibalut oleh Ular Bidai.
Semua handai taulan telah dikerahkan untuk membawa kembali mahkota tersebut, namun semuanya gagal karena tewas termakan Ular Bidai. Penasihat raja yang bernama ''Cati Bilang Pandai'' memiliki akal, ia memerintahkan para pelayan untuk membawa Camin Taruih, cermin ajaib yang dapat menangkap bayangan mahkota di dasar laut. Kemudian ia menyuruh pandai besi terhebat untuk membuat tiruan mahkota itu. Setelah selesai lalu pandai besi itu kemudian dibunuh.
|