Sitrinin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Tugas pengguna baru |
memperbaiki ejaan; menambah pranala dalam |
||
Baris 46:
}}
}}
'''Sitrinin''' ([[bahasa Inggris]]: ''citrinin'') merupakan salah satu jenis [[mikotoksin]] yang dihasilkan oleh [[kapang]] ''Penicillium citrinum''. Spesies [[kapang]] tersebut dapat mengkontaminasi berbagai macam bahan makanan terutama biji-bijian yang telah mengalami kerusakan dengan ciri-ciri seperti biji berlubang, keriput, mengelupas sehingga mudah terkontaminasi oleh [[Spora|spora-spora]] kapang, bila dibandingkan dengan biji-bijian utuh. Citrinin dapat terkandung dalam bahan makanan berupa beras, jagung, gandum, dan tomat busuk. <ref>{{Cite journal|last=Hastuti|first=Utami|date=2006|title=PENGARUH BERBAGAI DOSIS CITRININ TERHADAP KERUSAKAN STRUKTUR
HEPATOSIT MENCIT (Mus musculus) PADA TIGA ZONA LOBULUS HEPAR|journal=Jurnal Kedokteran Brawijaya|volume=22|issue=3|pages=121-126}}</ref>
== Karakteristik ==
Citrinin merupakan suatu senyawa benzopyran. Senyawa ini berupa kristal padat berwarna kuning, tidak berbau. [[Titik lebur]] citrinin berkisar 170-175°C dengan berat molekul 250,2, mempunyai sifat berpendar apabila kena sinar. Citrinin tidak larut dalam air, tetapi larut dalam [[Etanol|ethanol]], ethyl acetat, [[benzena]], dan chloroform. Citrinin mempunyai rumus molekul C<sub>13</sub>H<sub>14</sub>O<sub>5.</sub> Citrinin dapat menyerap cahaya dengan panjang gelombang 250 – 331 nm. Citrinin bersifat sangat asam. <ref>{{Cite journal|last=Marciano|first=Eeby|title=mikotoksin|url=https://www.academia.edu/12127605/mikotoksin}}</ref>
CTN terdekomposisi pada 175°C dengan pemanasan kering, tetapi suhu dekomposisi menurun menjadi 140° C dengan adanya sedikit air. Produk dekomposisi yang diperoleh dengan memanaskan CTN dengan air pada suhu 140°C hingga 150°C sama beracunnya atau lebih beracun daripada CNT. Racun baru ini adalah CTN H1 dan CTN H2. Konsentrasi CTN pada ekstrak Monascus menurun hingga 50% setelah direbus dalam air selama 20 menit, yang membuktikan bahwa CTN tidak stabil secara termal dalam larutan air. <ref name=":0">{{Cite journal|last=Agusta|date=2008|title=Produksi Metabolit Utama (-)-Citrinin, pada Kultur Jamur Endofit Penicillium sp dari Tanaman Teh.|journal=Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Hayati|volume=13|issue=3|pages=164-168}}</ref>
Baris 56:
== Struktur ==
[[Berkas:Citrinin.png|jmpl]]
Citrinin pertama kali diisolasi dari kultur ''Penicillium citrinum'' (Hetherington dan Raistrick, 1931) yang belakangan ditemui pada kultur lebih dari selusin jenis [[Penicillium]], beberapa jenis [[Aspergillus]] dan juga pada kultur beberapa jenis Monascus. Baru-baru ini citrinin dilaporkan juga diproduksi oleh jamur [[endofit]] ''Penicillium janthinellum'' yang diisolasi dari buah ''Melia azedarach''. Citrinin juga dapat diproduksi dari daun – daunan (''Crotalaria crispata'') di Australia. Di samping itu, Marinho et al., (2005) juga melaporkan bahwa citrinin memperlihatkan aktivitas biologi menghambat pertumbuhan bakteri ''[[Pseudomonas aeruginosa]]'' dan ''[[Bacillus subtilis]]'', namun tidak aktif sama sekali terhadap ''[[Escherichia coli|Eschericia coli]]''. Sedangkan pertumbuhan ''Leishmania Mexicana'', citrinin dihambat secara total dalam waktu 48 jam pada konsentrasi 40 µg/ml. Di lain pihak, citrinin dikenal sebagai salah satu [[mikotoksin]] yang mengakibatkan efek nefrotoksik pada manusia dan hewan. Baru-baru ini juga dilaporkan bahwa citrinin dapat mengakibatkan efek penekanan sistem imun yang berakibat peningkatan kapasitas infeksi sel oleh parasit ''[[Toxoplasma gondii]]''. <ref name=":0" />
== Sejarah ==
Citrinin adalah salah satu dari banyak mikotoksin yang ditemukan oleh H. Raistrick dan AC Hetherington pada tahun 1930-an. Pada tahun 1941 H. Raistrick dan G. Smith mengidentifikasi citrinin memiliki aktivitas [[antibakteri]] yang luas. Setelah penemuan ini, minat terhadap citrinin meningkat. Namun, pada tahun 1946 AM Ambrose dan F. DeEds menunjukkan bahwa citrinin bersifat [[toksik]] pada mamalia. Akibatnya, minat terhadap citrinin menurun. Pada tahun 1948 struktur kimianya ditemukan oleh WB Whalley dan rekan kerjanya. Citrinin adalah senyawa alami dan pertama kali diisolasi dari ''Penicillium citrinum'', tetapi juga diproduksi oleh spesies Penicillium lainnya , seperti Spesies Monascus dan Spesies Aspergillus, yang keduanya merupakan jamur. Selama tahun 1950-an WB Whalley, AJ Birch dan lainnya mengidentifikasi citrinin sebagai poliketida dan menyelidiki biosintesisnya menggunakan radioisotop. Selama 1980-an dan 1990-an J. Staunton, U. Sankawa dan lain-lain juga menyelidiki biosintesisnya menggunakan isotop stabil dan NMR. Selama pertengahan tahun 2000-an, cluster gen untuk citrinin ditemukan oleh T. Nihira dan rekan kerjanya.
Pada tahun 1993, Badan Internasional untuk Penelitian Kanker Organisasi Kesehatan Dunia mulai mengevaluasi potensi karsinogenik mikotoksin. Bahaya kesehatan mikotoksin bagi manusia atau hewan telah ditinjau secara ekstensif dalam beberapa tahun terakhir. Untuk memastikan produktivitas dan keberlanjutan pertanian, kesehatan hewan dan masyarakat, kesejahteraan hewan dan lingkungan, tingkat maksimum zat yang tidak diinginkan dalam pakan ternak ditetapkan dalam Petunjuk Uni Eropa Parlemen Eropa dan Dewan 7 Mei 2002. Sementara maksimum kadar untuk berbagai mikotoksin ditetapkan untuk sejumlah produk makanan dan pakan, kejadian citrinin belum diatur di bawah ini atau peraturan lain di Uni Eropa. Belum ada tingkat maksimum yang dilaporkan oleh Organisasi Pangan dan Pertanian untuk citrinin dalam makanan dan pakan.
|