Guli-guli kelamin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aphrodite1336 (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'thumb|Penis yang disisipi manik-manik kelamin '''Manik-manik kelamin''' atau '''''pearling''''' adalah bentuk modifikasi tubuh berupa praktik memasukkan manik-manik kecil secara permanen yang terbuat dari berbagai bahan di bawah kulit alat kelamin—baik labia, serta batang penis atau kulup penis. Selain sebagai praktik estetika, praktik ini biasanya dimaksudkan untuk meningkatkan kenikmatan seksual pasangan selama hub...'
 
Aphrodite1336 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Manik-manik kelamin''' atau '''''pearling''''' adalah bentuk modifikasi tubuh berupa praktik memasukkan manik-manik kecil secara permanen yang terbuat dari berbagai bahan di bawah kulit alat kelamin—baik [[labia]], serta batang [[penis]] atau [[kulup]] penis. Selain sebagai praktik estetika, praktik ini biasanya dimaksudkan untuk meningkatkan kenikmatan seksual pasangan selama hubungan seks vaginal atau anal.
 
Asal-usul yang pasti dari praktik tidak diketahui, tetapi dokumentasi awal di [[Tiongkok]] menunjukkan bahwa praktipraktik ini berasal dari [[Asia Tenggara]], dari masa sekitar awal tahun 1400-an. Dokumen sejarah menyebut penyisipan pada alat kelamin ini sebagai mianling, yang secara harfiah berarti lonceng [[Burma]].<ref name="Burmese Bells">{{cite journal|author1=Sun Laichen|title=Burmese Bells and Chinese Eroticism: Southeast Asia's Cultural Influence on China|journal=Journal of Southeast Asian Studies|date=June 2007|volume=38|issue=2|pages=247–273|jstor=20071832|doi=10.1017/s0022463407000033}}</ref> Di [[Filipina]], para peneliti telah menemukan bahwa praktik ini ditemui dalam berbagai bentuk dari Visayas hingga Luzon selatan. Di Visayas, peniti yang terbuat dari emas, gading, atau kuningan dimasukkan pada penis anak lelaki melalui kepala penis mereka, menurut penelitian oleh sejarawan Filipina pra-kolonial, [[William Henry Scott]]. Saat anak laki-laki tumbuh dewasa, pin ini akan didekorasi dan mereka kemudian akan mengikat cincin berduri tumpul untuk menstimulasi pasangan seks mereka. Dalam ''Barangay'', penelitiannya tentang etnografi Filipina abad ke-16, Scott menulis, "ornamen ini membutuhkan manipulasi oleh wanita itu sendiri untuk dimasukkan, dan tidak dapat ditarik sampai organ kelamin pria benar-benar rileks."<ref>Scott, William Henry (1994). ''Barangay: Sixteenth Century Philippine Culture and Society.'' Quezon City: Ateneo de Manila University Press. {{ISBN|971-550-135-4}}</ref> Scott menambahkan bahwa ada sekitar 30 jenis cicin berbeda untuk "memenuhi pilihan wanita."
 
== Referensi ==