'''Said Tuhuleley''' lahir pada 22 Mei 1953 di Desa Kulur, Kecamatan Saparua, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku. Ia berasal dari keluarga santri yang taat. Ayahnya bernama Abdullah dan ibunya bernama Aminah. Mengutip buku Jejak Langkah Said Tuhuleley, pada 1970-an Said Tuhuleley sudah memegang ijazah sarjana muda. Kemudian beliau memutuskan merantau ke pulau Jawa bersama teman-temannya untuk melanjutkan pendidikannya di IKIP Negeri Yogyakarta yang sekarang bernama Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) dan aktif di organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).<ref>{{Cite web|title=Said-Tuhulele--Pejuang-Kaum-Dhuafa-dan-Marjinal|url=https://library.umy.ac.id/news/detail/418/Said-Tuhulele--Pejuang-Kaum-Dhuafa-dan-Marjinal|website=library.umy.ac.id|access-date=2023-11-12}}</ref>
{{Orphan|date=Maret 2016}}
== Pendidikan ==
'''Said Tuhuleley''' (lahir di [[Saparua]], [[Maluku]]- meninggal di [[Yogyakarta]] pada [[9 Juni]] [[2015]]<ref>http://news.okezone.com/read/2015/06/10/510/1163148/tokoh-muhammadiyah-said-tuhuleley-tutup-usia</ref>) adalah seorang Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) [[Muhammadiyah]]. Said juga pernah menjadi Sekretaris Majelis Pendidikan Tinggi Muhammadiyah yang mengelola seluruh perguruan tinggi Muhammadiyah di Indonesia. Sepuluh tahun terakhir, Said dipercaya sebagai ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Muhammadiyah. MPM merupakan lembaga baru di Muhammadiyah yang mendekatkan Muhammadiyah pada nelayan, petani, buruh, tukang becak. Said banyak mengajak ahli-ahli pertanian untuk membimbing petani agar produksinya meningkat dengan biaya murah. Dia banyak berkeliling dan sering mengadakan panen-panen raya.<ref>http://news.detik.com/read/2015/06/10/154333/2938640/10/tokoh-muhammadiyah-said-tuhuleley-wafat-di-yogyakarta</ref> Ia berkata bahwa meskipun harga pangan naik namun kaum petani tetap miskin.<ref>{{Cite web |url=http://www.muhammadiyah.or.id/news-84-detail-said-tuhuleley-harga-pangan-naik-tetapi-petani-tetap-miskin.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-06-10 |archive-date=2015-06-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150610184311/http://www.muhammadiyah.or.id/news-84-detail-said-tuhuleley-harga-pangan-naik-tetapi-petani-tetap-miskin.html |dead-url=yes }}</ref> Ia juga mengatakan bahwa Muhammadiyah harus melawan ketidakadilan kebijakan pertanian.<ref>{{Cite web |url=http://www.muhammadiyah.or.id/news-341-detail-said-tuhuleley-muhammadiyah-harus-lawan-ketidakadilan-kebijakan-pertanian.html |title=Salinan arsip |access-date=2015-06-10 |archive-date=2015-06-10 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150610180648/http://www.muhammadiyah.or.id/news-341-detail-said-tuhuleley-muhammadiyah-harus-lawan-ketidakadilan-kebijakan-pertanian.html |dead-url=yes }}</ref>
Said menyelesaikan sekolah dasar hingga menengah atas di tempat kelahirannya. Setelah lulus dari SD Negeri I Saparua, dia melanjutkan ke SMP Negeri I Saparua, serta SMA Negeri I di daerah yang sama. Barulah setelah lulus, dia hijrah dan kuliah di IKIP Negeri Yogyakarta, dan melanjutkan S-2 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dengan konsentrasi Manajemen Pendidikan.<ref>{{Cite web|last=Redaksi|date=2017-02-18|title=Mengenal Lebih Dekat Said Tuhuleley, Sosok yang Diabadikan sebagai Nama Klinik Apung Lazismu|url=https://pwmu.co/24850/02/18/mengenal-lebih-dekat-said-tuhuleley-sosok-yang-diabadikan-sebagai-nama-klinik-apung-lazismu/|website=PWMU.CO {{!}} Portal Berkemajuan|language=id|access-date=2023-11-12}}</ref>
Ia merupakan orang pertama yang dianugerahkan oleh [[Universitas Muhammadiyah Malang]] (UMM) dengan gelar kehormatan Doktor Honoris Causa (Dr. HC). Atas nama ketua senat, Rektor UMM, Prof Dr [[Muhadjir Effendy]], MAP, menyematkan gelar tersebut kepada Drs. Said Tuhuleley, MM, di ruang teater UMM Dome pada Jumat, [[19 Desember]] [[2014]].<ref>http://www.republika.co.id/berita/pendidikan/dunia-kampus/14/12/19/ngu2bh-said-tuhuleley-doktor-honoris-causa-pertama-umm</ref>