'''Kapitan Paulus Tiahahu''' adalah seorang [[kapitan]] perang dari Negeri [[Abubu]] di [[Pulau Nusalaut]] yang turut dalam perang [[Kapitan Pattimura|Pattimura]] tahun 1817. Paulus dan [[Anthone Rhebok]] ditugaskan Pattimura untuk mengatur pertahanan di Nusalaut. Bersama-sama dengan pasukan rakyat ia merebut benteng BeverwyikBeverwijk di Negeri [[Sila Leinitu]]. Pasukan Belanda di benteng tersebut disergap dan dibunuh. Para pejuang dari Nusalaut mengambil bahagianbagian pula dalam pertempuran-pertempuran di [[Saparua]], [[Haruku]] dan Jasirah[[Jazirah Hatawano]] di [[Pulau Saparua]]. JugaPaulus Tiahahu beserta raja-raja dan pati di Pulau Nusalaut ikut menandatangani [[Proklamasi Haria]] di Baileu Haria tanggal 28 Mei 1817.
Paulus mempunyai seorang putri yang bernama [[Martha Christina Tiahahu|Martha Christina]]. Putrinya selalu mendampingi dirinya dalam medan-medan pertempuran. Semangat tempur srikandi Nusalaut yang masih remaja ini selalu mengobarkan semangat pasukan Pattimura. Selain memimpin kaum wanita ikut pertempuran, ia berada juga di tengah-tengah pasukan dengan ayahnya menghadang musuh dan menggabungkan keberaniannya dalam medan pertempuran di [[Negeri Ouw – Ullath]], yang berada di Jasirahjazirah Tenggara Pulau Saparua. Pertempuran heroik di Front Ouw – Ullath berakhir dengan kekalahan pejuang-pejuang rakyat. Kapitan Paulus Tiahahu, putrinya Martha Christina, Raja Hehanussa dari [[Negeri Titawaai]], [[Raja Ullath]] dan [[Pati Ouw]] tertangkap. Mereka dibawa ke kapal perang “Everstsen”.
Di kapal ini para pejuang bertemu dengan [[Kapitan Pattimura|Thomas Matulessy]] dan para tawanan lainnya. Sesudah diinterogasi, Buyskes menjatuhkan hukuman mati terhadap Paulus Tiahahu. Tanggal 16 Nopember 1817, Kapitan Paulus dengan putrinya Martha Christina diangkut ke Nusalaut dan ditahan di benteng BeverwyikBeverwijk. Pada tanggal 17 Nopember 1817, sesuai dengan vonis yang dijatuhkan Buyskes ia dihukum mati tembak oleh regu penembak Belanda di depan benteng BeverwyikBeverwijk. Putrinya tidak dapat membelanya. Setelah itu Martha dilepaskan dan ia berkeliaranbergerilya didari hutan-hutan,sehinggahingga akhirnya ditangkaptertangkap dan meninggal di atas kapal perang Eversten pada tanggal [[2 Januari]] [[1818]].